simple hit counter

Soal Reklamasi, Anies Berpotensi “Jilat Ludah” Sendiri, Djarot Malah Akan Bangun Rusun Bagi Nelayan

Dok. Viva.co.id

Dok. Viva.co.id

Masih terlintas dibenak saya bagaimana sejumlah aktivis lingkungan dan aliansi nelayan melakukan demo di depan gedung DPRD DKI Jakarta. Dengan berbagai atribut ini memprotes pelaksanaan proyek reklamasi. Bahkan massa aksi membawa spanduk bertuliskan ‘Tangkap Semua Penyuapan Reklamasi Sampai ke Akar-akarnya’, ‘Dampak Reklamasi Anak-anak Menjerit dan Kelaparan’.

Lucunya  mereka justru menaruh harapan bagi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang mereka yakini berkomitmen tetap menghentikan proyek reklamasi. Padahal sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku bahwa Anies dan Sandi belum tahu banyak tentang reklamasi dan ia bahkan akan mendiskusikan masalah reklamasi pesisir utara Jakarta dengan Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan.

Tak bisa dipungkiri bahwa, Anies yang memenangi  Pilkada DKI Jakarta karena SARA yang sangat kental dan ditompang oleh program DP nol rupiah yang akhirnnya warga jakarta sadar bahwa yang di ucapkan lain, yang akan direalisasikan lain pula, dan salah satu juga menjadi senjata ampuh adalah Anies-Sandi menolak reklamasi dalam kampanyenya.

Apakah Anies saat ini berani menyatakan menolak reklamasi setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta? Ternayata salah satu tanda dilemanya Anies  Baswedan yaitu dengan menolak berkomentar soal reklamasi Teluk Jakarta hingga dilantik pada Oktober mendatang.

Dia pun senggan mengomentari Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan yang mengingatkan bahwa pengembang bisa menuntut ganti rugi ke Pemprov DKI jika reklamasi dibatalkan. Jika kita pakai akal sehat saja, siapa juga yang mau menngalami kerugian besar-besaran setelah mereka menanam investasi di proyek pembangunan pulau buatan itu.

Mungkin Pak Anies saat berkampanye belum tahu banyak soal reklamasi, tetapi Pak Sandi bisa saja pura-pura tidak tahu sebab latar belakag beliau ini kan seorang pengusaha. Perubahan kebijakan bisa saja terjadi bahkan jauh dari janji kampanye dimana ketika Anies-Sandi  melihat data yang ada dengan pikiran yang lebih jernih.

Dengan pikiran yang jernih, apa memang kemarin tidak dengan pikiran yang jernih? Tentunya ia sebab kemarin dukungan penolakan diharuskan demi meraih kantong-kantong suara nelayan.

Pernah salah satu teman saya bertanya, mengapa saya menndukung reklamasi Jakarta dan menolak reklamasi Makassar? jawaban saya yaitu Pak Ahok sangat cerdas dan bersih dari KKN sehingga beliau pasti punya alasan yang cerdas pula.

Pengembang atau pengusaha  akan diseret untuk terlibat membanngun bagi masyarakat dan itu sudah banyak buktinya. Selain itu, Ketinggian kota Jakarta  menurun tiap tahun. Tiap tahun bisa menurun 17,5 cm hingga 23 cm dari permukaan laut.

Kehabatan Ahok itu justru nyata sekali tampak pada rusun yang ia bangun apalagi mahakarya Ahok yaitu Simpan Susun Semanggi yang memakan anggaran Rp 345,067 miliar. Meski tercatat sebagai proyek Pemprov DKI Jakarta, pembangunan infrastruktur ini sama sekali tak menggunakan APBD DKI Jakarta. Artinya, proyek ini tak membebani uang rakyat DKI, lalu kehebatan Ahok yang mana lagi yang kalian dustakan.

Ternnyata nelayan anti reklamasi harus membuka mata sebab pemerintah Provinsi DKI Jakrta sudah medapatkan sertifikat pengelolaan pulau dari pemerintah pusat. Bahkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun dermaga dan rumah susun nelayan di Pulau C, pulau hasil reklamasi tersebut jadi berhentilah dibhongi pakai anti reklamasi.

Menurut Pak Djarot, Hak Pengelolan Lahan (HPL) pulau itu atas nama Pemprov DKI. Sementara pengembang hanya diberi Hak Atas Guna Bangunan (HGB).Strategi ini merupakan strategi Pak Ahok-Djarot yang banyak orang salah artikan. Oleh karena itu, pembangunan di pulau itu akan dituangkan dalam perjanjian kerjasama antara Pemprov dan pengembang. Disinilah letak kecerdasan Pak Ahok-Djarot dalam megakomodir kepentingan nelayan dengan membangun dermaga dan rusun .

Nah, disinilah saya bingung dengan Pak Sandi, sebagai pengusaha seharusnya ia mengetahui bahwa  pihak pengembang bisa saja langsung mengajukan gugatan terhadap pemerintah, jika nantinya proyek reklamasi Teluk Jakarta diputus secara sepihak.  lalu mengapa ia berjanji untuk menolak reklamasi? Jawabanya ya seperti di atas yaitu tak ada pilihan lain saat itu.

Kali ini prediksi saya, anti reklamasi itu bakal senasib dengan “DP Nol Rupiah”,  Pak Anies kan jago retorika tinggal sepekulasi kata-kata saja kok, yang penting seiman biar unjung-unjungnya tak ada iman.

Soal Reklamasi, Anies Berpotensi “Jilat Ludah” Sendiri, Djarot Malah Akan Bangun Rusun Bagi Nelayan | admin | 4.5