Penyebar Hoax Tentang Ahok, Jokowi dan Partai Hanura Minta Maaf
Hari ini, akun media sosial yang bernama Yoedi Karyono dalam link berikut, memohon maaf atas status fitnah yang sempat ia lontarkan di media sosial miliknya pribadi.
https://www.facebook.com/ykaryono/posts/2015082925184357
Dalam tulisan tersebut bisa kita lihat bahwa dia sedang menulis “permohonan maaf” yang ditujukan kepada bapak Presiden Jokowi, pak Ahok. Dia mengakui “kesalahannya” akan sebuah postingan fitnah pada foto dan juga caption yang dia unggah pada tanggal 5 Agustus 2017 lalu.
Dalam status tersebut dia juga minta maaf kepada pendukung, simpatisan pak Jokowi, dan pak Ahok, lalu kemudian dia juga berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama.
Bagaimana dengan permintaan maaf ke partai Hanura?
Mungkin bagi dia Yoedi Karyono, meminta maaf kepada “para pendukung” dimaksudkan juga untuk minta maaf ke Partai Hanura, selaku partai yang terkena fitnah oleh dia. Saya harap begitu, walau tidak tertulis, saya coba bantu menyampaikan kepada para pembaca, niat baik permintaan maaf ini ditujukan juga kepada partai Hanura.
Karena seharusnya dalam permintaan maaf, harus dijelaskan secara rinci detail tulisan penyesalan terhadap semua tokoh yang terlibat, namun bapak ini tidak menuliskannya. Jadi maafkanlah dia.
Ada yang lucu dalam permintaan maaf
Kalimat lucu yang saya sorot adalah kalimat akhir dimana ada kalimat “Selanjutnya saya mendukung program Bapak Jokowi dan Ahok untuk keutuhan NKRI” Sebenarnya saya kurang paham, apakah sebelumnya dia pernah tidak mendukung kinerja pemerintah? Lantas hal ini harus juga dituliskan dalam permohonan maafnya?
Sudahlah tidak perlu dibahas lebih jauh, yang penting bapak ini sudah minta maaf atas fitnah yang ia lakukan.
Mengapa dia perlu minta maaf?
Motif ini masih menjadi misteri, mengapa Yoedi Karyono, akhirnya meminta maaf atas fitnah yang ia lakukan. Sebelumnya Yoedi Karyono melakukan fitnah pada foto terlampir dibawah
Dalam postingan yang sudah di-share sebanyak 3.2 ribu kali tersebut seolah-olah Ahok ikut menghadiri acara Munas Partai Hanura yang digelar di Bali sejak tanggal 4-6 Agustus 2017 lalu. Dan tujuan akhirnya adalah ingin menjelekkan pemerintahan Jokowi seolah hukum bisa dipermainkan dan memihak kepada Ahok dan seolah Ahok bebas “berkeliaran” meskipun beliau sedang ditahan saat ini.
Foto tersebut adalah hoax, foto itu diambil pada tanggal 22 Februari 2017 silam, ulasan lengkapnya silahkan simak artikel dari pak Nafy https://seword.com/politik/ketika-mereka-menyebarkan-hoax-tentang-ahok-jokowi-dan-partai-hanura/
Melengkapi tulisan diatas, saya sedikit menambahkan bumbu-bumu sedap dari para provokator media sosial.
Bumi bagian datar memang kerap di isi oleh orang-orang yang pintar, pintar sekali editing, pintar sekali memainkan kata, dan pintar sekali untuk menggandakan “fitnah-fitnah” yang dengan enaknya ditulis itu.
Saya saja, dalam menuliskan sebuah berita, atau opini, harus menelusuri banyak fakta, kemudian dari fakta, kalau yang ditulis adalah berita, maka sampaikan sesuai apa yang tersaji, sedangkan kalau tulisan opini, maka, dari fakta-fakta yang ada, saya simpulkan menurut pribadi saya namun sumbernya jelas, dari fakta, bukan plintiran sebuah data.
Berbeda dengan mereka, tanpa adanya proses “tabayun” mereka langsung percaya apa yang tersaji.
Contoh saja, dari provokasi diatas, maka muncul tokoh-tokoh yang langsung mencuitkannya, diantaranya adalah sebagai berikut
Akun twitter Umnia77 mencuitkan Munas Partai Hanura beberapa hari lalu di Bali. Dia juga memberikan link berita, cuitan tersebut diunggah diakun twitter miliknya 6 hari yang lalu. Padahal sebenarnya jelas link berita yang dituju adalah tanggal 22 Februari 2017, tapi dia mengklaim “Beberapa hari lalu”
Cerdasnya follower dari dia banyak yang percaya! Super!
Munas Partai Hanura beberapa hari lalu di Bali
Perhatikan di foto ini yg paling kiri#hey2 https://t.co/17nFSQrber pic.twitter.com/iL1l4KyuEC— Kireina (@Umnia77) August 6, 2017
Ada juga cuitan berikut yang kurang lebihnya sama.
Bersama HANURA Dibawah Binaan JKW
Ahok = Penista Agama
Wiranto = Pembubar Ormas Islam
Oesman Sapta = PenjogetIngat utk Pilkada + Pilpres pic.twitter.com/gR9GJQkuug
— Teroris Social Media (@TerorisSocmed) August 5, 2017
Mereka berdua adalah seleb penebar fitnah di media twitter, dan entah berapa banyak seleb lagi di facebook? Instagram? Line? Whatsapp Group? Telegram? Masih banyak lagi artis-artis penebar fitnah kepada pemerintah.
Biasanya, mereka tidak pernah takut untuk melakukan fitnah, mungkin sudah seperti fitrah bagi mereka dalam keseharian, hidup harus dengan hoax, menyerang harus dengan kebohongan. Tapi entah apa yang dialami oleh Bapak Yoedi Karyono kali ini, apakah ada yang melaporkannya? Jadi supaya main aman tidak diciduk karena ini menyangkut 3 nama yang ia fitnah.
Atau karena memang iya dengan sadar untuk “bertobat” atau setidaknya memang dari hati tanpa adanya ketakutan untuk diciduk? Artinya dia meminta maaf itu benar-benar tulus tanpa adanya paksaan atau ancaman UU ITE yang bakal menimpa dirinya. Kita tidak tau, hanya dia, keluarganya, dan facebook yang tahu #eh