Penelusuran Aliran Dana Saracen 3 Tahun Terakhir, Bikin Perongrong NKRI Kepanasan

Pendukung yang Dibantah Sandi, Mulai Dibuang?
Tersangka sindikat Saracen memang sudah diciduk dan terciduk, namun penelusuran dan penyelisikan tetap dijalankan oleh pihak kepolisian. Ujaran kebencian dan muatan SARA yang dijadikan sebagai sumber mata pencaharian oleh Saracen, sedang dibongkar dan dibedah sedemikian rupa oleh polisi.
Pihak kepolisian tentu ingin sekali mengetahui sumber dana yang diterima oleh kelompok Saracen, kelompok penebar isu SARA dan ujaran kebencian. Polisi mulai membongkar satu per satu pendana dan orang-orang yang melakukan transfer kepada sindikat ini. Nama-nama pengirim uang mulai ditelusuri, sampai tiga tahun terakhir. Mengapa harus tiga tahun terakhir?
Kita tahu bahwa pada tahun 2014, isu SARA gencar-gencarnya dibeberkan. Tidak tanggung-tanggung, Jokowi menjadi sasaran mereka. Jokowi diisukan sebagai keturunan PKI, bahkan ada yang mengatakan bahwa calon presiden RI pada tahun 2014 itu keturunan Cina.
Tidak sedikit orang-orang yang termakan isu tersebut. Sentimen anti etnis-Tionghoa dibesar-besarkan sedemikian rupa, sehingga banyak warga Indonesia yang akhirnya tidak percaya kepada Jokowi. Isu-isu yang menghantam dirinya pun tidak tanggung-tanggung. Sejak kapan Jokowi pindah agama, sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa Pak De ini bukan Islam?
Saya gatal mendengar hal-hal seperti ini, karena sejatinya hal ini sangat merusak kesatuan dan persatuan NKRI. Kita tahu juga kebinekaan dirongrong dan dihantam terus menerus. Burung Garuda, simbol negara pun dialirkan darah, di video partai ‘itu’. Ini hal yang tidak pantas dilakukan kepada lambang negara Indonesia.

Puas? Puas? Puas? (ikutin twit Ahmad Dhani)
Gerakan polisi di dalam menelusuri penyedia dana kepada Saracen itu sudah betul. Dengan gerakan polisi, tentu tidak sedikit orang-orang yang mulai panas dingin, keringat dingin, kejang-kejang, dan mulai ketakutan. Bahkan dengan ketakutan ini, mereka mulai bersembunyi dan berteriak-teriak histeris bahwa sebenarnya mereka cinta NKRI. Sejak kapan mereka cinta NKRI? Ya!
Sejak mulai dibidik oleh polisi dan mulai diusut. Hal ini tidak lebih dari sekadar pengecut yang mulai ketakutan dan mencari dukungan. Dengan kehadiran Saracen dan pemberi dana, mereka sejatinya ingin berkuasa di Indonesia dengan cara-cara yang tidak terhormat.
Mereka menggunakan isu SARA yang begitu menyengsarakan dan mengancam NKRI. Kita terus dukung polisi di dalam mengusut tuntas setiap pemain yang pernah bersinggungan dengan sindikat penebar kebencian dan hinaan berbau SARA.
Isu SARA yang terbukti masih laku, memang digoreng karena memang rakyat Indonesia mayoritas tidak suka membaca dan tidak cerdas. Kurangnya minat baca membuat banyak orang Indonesia sangat mudah diserang dengan berita hoax. Berita-berita hoax mudah sekali diakses dan merasuk ke otak para pembaca, simply karena berita-berita semacam itu ‘enak’ untuk digoreng, dipanggang, direbus, ditumis, dan segala macam cara ‘memasaknya’.
Bahkan tidak sedikit orang-orang yang mencari kesempatan berbisnis dalam ‘dapur’ SARA dan berita hoax. Namun satu per satu dari koki tersebut sudah terciduk dan tercyduk. Sekarang giliran polisi membongkar para pemesan yang melakukan order terhadap ‘masakan’ tersebut. Pemberitaan hoax harus sesegera mungkin dinetralisir agar Indonesia terbebas dari jeratan lingkaran setan dari berita-berita tidak benar.
Semoga di era Presiden Joko Widodo, Indonesia bisa benar-benar terbebas dari jeratan setan yang berlindung di balik jubah hakim, politisi, dan berbagai tipe white collar yang ada. Siapakah orang-orang besar yang memesan kepada ‘koki’ Saracen untuk menyerang lawan-lawan politiknya dengan cara yang tidak sehat?

Kumpulan Foto Asma Dewi. Doakan Tidak Kena Asma
Saya sangat yakin bahwa para pemesan adalah penguasa-penguasa kuno atau yang kita sebut dengan ancient ruler. Para penguasa yang selama ini dibantai oleh Jokowi, mulai mengeluarkan senjata pamungkas mereka untuk menyerang habis para pemimpin-pemimpin bersih di Indonesia.
Akhir kata, sudah barang pasti kita harus dukung langkah kepolisian RI di dalam mengusut tuntas siapa lagi pemesan-pemesan jasa koki dapur hoax dengan bumbu pedas ujaran kebencian. Kita bongkar dapurnya, ciduk semua yang terkait erat!. Dukung Pak De sebagai panglima tertinggi di Indonesia, agar tetap menjaga harga diri dan martabat bangsa Indonesia.
Indonesia harus kembali kepada kebenaran. Maka kita butuh reformasi dan revolusi mental. Maju terus! Hancurkan para penguasa kuno, yang sedang kebelet nyapres, dilantik sebagai pemimpin kota! Kita doakan agar Asma Dewi di penjara tetap sehat walafiat menjalankan persidangan dan tidak kena asma.
Betul kan yang saya katakan?
Jika pembaca Seword ingin melihat dan menikmati buah pemikiran saya yang lainnya, silakan klik link berikut: