Mirip Rizieq, Politikus PKS Berada di Luar Negeri, Batal Diperiksa KPK

Berita ini sudah keluar dalam laman viva pada tanggal 10 Agustus 2017 2 hari yang lalu, pada link berikut 

Menurut pelaksana harian Kepala Bagian Pelayanan Informasi dan Komunikasi Publik KPK, Yuyuk Andriati, Jazuli tak bisa memenuhi pemanggilan pemeriksaan dengan alasan sedang melakukan kegiatan dinas.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Jazuli Juwaini, mangkir dari pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis 10 Agustus 2017. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sedianya diperiksa sebagai saksi perkara korupsi proyek e-KTP, yang menjerat Ketua DPR Setya Novanto.

“Yang bersangkutan tidak hadir dan mengirim surat pemberitahuan sedang bertugas ke luar negeri dalam kapasitas anggota DPR,” kata Yuyuk di kantornya Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

 

 

Bertugas ke Luar Negeri

Pencarian fakta mengenai keberadaannya di luar negeri, untuk opini kali ini, saya mengalami kesulitan karena sepertinya dia bukan tipe pegiat media sosial, atau tidak ada rekan yang membicarakan beliau dalam beberapa hari terakhir.

Mencari ke website dpr pun juga nihil, tidak ada data yang bisa ditemui terkait aktivitas dinas-dinas ini. Entah berada dimana, semoga bukan berada di Amerika.

Sementara, opini ini hanya sifatnya praduga saja, apabila dia berada di luar negeri, tepatnya di Amerika, kemudian ditambah berita terbaru hari ini terkait kematian “Saksi kunci pemegang rekaman E-KTP” maka kalau di cocokologikan akan sangat mengerikan.

Tapi tentu hal itu belum bisa dibenarkan, ini masih saya dugaan saja.

Mirip Rizieq

Bisa diperjelas diatas kalau, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Jazuli Juwaini, mangkir dari pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis 10 Agustus 2017.  Seperti yang kita ketahui,  Jazuli Juwaini merupakan Ketua Fraksi PKS yang saat ini sedang berstatus sebagai saksi terkait dugaan korupsi E-KTP

Sampai disini, mungkin kemiripan dengan Rizieq hanya sebatas dia “Mau dipanggil” tapi mangkir, dengan alasan yang sama, berada di luar negeri. Dulu Rizieq juga sama seperti itu, saat rencana pemanggilan pertama, dia (Rizieq) tiba-tiba bergegas segera pergi dari tanah air menuju Arab Saudi, alhasil, setelah dua kali dipanggil, Rizieq yang berstatus sebagai saksi pada awalnya, kini berubah menjadi “Tersangka”

Rizieq yang berstatus sebagai tersangka itu sampai saat ini, belum berani pulang menyelesaikan kasus yang katanya “Fitnah”. Bukannya menyelesaikan, malah tidak berani pulang, entah amunisi apa yang Rizieq siapkan dari Arab sana saat dia hendak pulang nanti.

Karena jelas saat Rizieq pulang nanti, dia harus mempersiapkan berbagai macam bukti penyanggah akan kasus “Chat mesum” yang menyatut namanya disana.

Kembali ke Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, tidak menutup kemungkinan, statusnya sebagai saksi juga bisa akan naik menjadi tersangka, oleh karenanya saya sangat penasaran sekali dia berada dimana?

Kasus tambahan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini

Sebelumnya pada awal Agustus lalu nama Jazuli juga sempat dicatut namanya pada kasus Korupsi Al-Quran

Terdakwa Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq mengungkapkan lima politikus yang terlibat korupsi proyek pengadaan kitab suci Alquran. Lima politikus itu di antaranya masih ada yang aktif sebagai anggota DPR Salah satunya yang disebut politisi PKS Jazuli Juwaini.

Pada laman berita viva berikut pembaca bisa mendapati detail beritanya.

Disana, Jazuli membantah keterlibatan dia pada kasus Korupsi Al-Quran, Jazuli menegaskan untuk mempersilakan pihak manapun untuk mengecek dugaan keterlibatannya. Ia menekankan tak pernah sama sekali ikut menandatangani anggaran korupsi Alquran.

Tapi ingat yang namanya kebenaran itu tidak akan pernah tidur, dimulai dari kasus besar korupsi E-KTP hingga Al-Quran, sebusuk-busuknya bangkai, pasti akan tercium juga nanti.

Kita hanya tinggal menunggu waktu kebenaran itu akan terbongkar, saya juga akan terus menyampaikan kabar, apakah dia akan kembali pulang ke Indonesia? Dia benar-benar dinas disana? Atau nanti seperti Rizieq tidak pulang? Saya harap tidak demikian dan saya tegaskan bahwa saya yakin dia akan pulang segera.

Karena kalau dia lari, dia tak kunjung kembali, berarti besar kaitannya dengan dia terlibat dalam 2 kasus korupsi ini, baik Al-Quran, maupun E-KTP, dan tentunya ini sangat mencoreng nama besar PKS dalam keterlibatan anggota hingga ketua yang terus menerus mencetak rekor korupsi sepanjang perpolitikan tanah air kita ini.