Membongkar Pemilik Seword
Selamat malam batfans!
Tulisan Om Batman kali ini akan membongkar siapa pemilik Seword! Betul, Batman akan mengungkap siapa dibalik website Seword.com. Nah perhatikan gambar dibawah ini, perhatikan lingkaran merah, perhatikan baik-baik….
Nah ketemu, kita bisa lihat pemilik seword adalah Alifurrahman! Luarbiasa hanya dengan tinggal meng-scroll kebawah di web seword.com maka kita bisa menemukan nama Alifurrahman disana.
Sebenarnya om Batman hanya ingin menunjukkan bagaimana cara pembuat hoax menuduh seword sebagai media berita hoax. Seword justru lahir untuk melawan hoax dan opini-opini liar yang beredar di media sosial, jadi bisa dibilang memang Seword salah satu situs untuk meng-counter isu-isu hoax yang dilancarkan oleh lawan.
Untuk membuat hoax tidak dibutuhkan banyak perangkat, cukup akal busuk dan handphone buatan China sudah bisa menyebarkan hoax dengan mudah. Teknologi yang dibutuhkan hanyalah media yang bisa menyebarkan informasi bohong dengan cepat dan itu sudah ada, yaitu internet khususnya media sosial termasuk grup-grup whatsapp, semuanya gratis. Malah saya curiga kalau saat Pilkada DKI kemarin grup-grup whatsapp lebih berperan menyebarkan hoax karena lebih aman dan juga cepat.
Membuat akun sebanyak-banyaknya adalah cara agar informasi bohong tersebut menyebar dengan cepat. Itulah kenapa Saracen memiliki banyak akun, dengar-dengar sampai 2.000 akun dan pendukungnya ada 800.000 akun. Berapa akun milik seword? Penulis Seword gak nyampe 700 dan dari jumlah segitu yang ganteng cuman saya, bayangkan!
Jadi tidak dibutuhkan perangkat yang serba mahal dan canggih hanya untuk memproduksi hoax.
Soal IQ? IQ tidak menentukan apa-apa karena faktanya banyak Doktor dan Profesor yang dengan mudah percaya hoax. Tapi kebencian lah yang lebih menentukan. Hilangkan kebencian maka dengan mudah hoax pun akan hilang.
Lalu bagaimana cara mendiskreditkan seword? Sederhana, tuduh saja sebagai media berita hoax. Jadi membuat hoax untuk menuduh hoax. Caranya dengan membuat seolah-olah seword.com itu situs yang pemiliknya gak jelas. Maka muncul lah banyak kabar tentang perburuan Alifurrahman atau membongkar pemilik situs seword, dan sejenisnya.
Memang salah satu ciri situs penyebar hoax adalah ketidak-jelasan kepemilikan situs tersebut. Dan mereka serius melakukan itu sampai-sampai saya menemukan sebuah blog yang isinya lucu. Di blog tersebut penulisnya dengan bangga memamerkan kehebatannya dibidang IT yang sebenarnya biasa saja, mungkin supaya direkrut oleh pasukan siber kremi. Atau jangan-jangan memang bagian dari mereka?
Saya kopas saja tulisannya tanpa menyertakan link karena saya gak mau blog dia jadi terangkat karena direferensikan seword.
Siapa Owner Pemilik Seword Sebenarnya ? coba kita terlusuri langkah – langkah berikut
1.Buka Google Dan Cari CACHE Situs http://www.seword.com
2.Buka View Soure sebagai contoh pada postingan view-source:https://seword.com/politik/fpi-gnpf-mui-dan-rizieq-tidak-ikut-aksi-212-pertanda-apa/
3.Buka Tools Who.is Salah Satunya Bisa Buka disini https://samesites.net/www/seword.com#whois
KETERANGA SEPERTI GAMBAR DIATAS FINISH.
Sekarang Kita Telusri KODE ca-pub-1651556247512427 yang ada dihalaman seword.com ternyata ada kode yang lainya ada pada website aktwall.com, kncyl.com dan kabarkanlah.com
COBA DILIHAT SIAPA SAJA DIBELAKANG WEB YANG BERSANGKUTAN MELALUI KODE GOOGLE ADSENSE
WWW.SEWORD.COM
Name Aliffurahman Asyari
Lucu bukan? Kasus diatas hanya salah satu contoh saja. Padahal sekali lagi nama Alifurrahman ada di web seword.com bagian paling bawah lengkap dengan nomor telefon dan nomor rekening bagi yang ingin kerjasama pasang iklan.
Seword juga gak butuh bantuan dari pemerintah atau istilah mereka “peliharaan pemerintah”. Seword bisa mencari uang sendiri melalui iklan-iklan yang ditampilkan dengan modal trafik seword yang tinggi. Meski demikian menurut pengakuan Alif, ia terkadang perlu hutang kesana sini…kasian yah. Jadi bagi pembaca yang menggunakan ad blocker, sekedar himbauan mungkin bisa dimatikan ketika membaca seword.
Perlu diperhatikan bahwa Seword bukan media berita tapi media opini. Beda banget antara berita dan opini. Bedanya seperti apa? Kita liat aja di kamus besar bahasa Indonesia.
berita/be·ri·ta/n1 cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
sementara opini adalah
opini/opi·ni/ n pendapat; pikiran; pendirian;
Jadi berita itu isinya tentang kejadian atau peristiwa, ya seperti tulisan-tulisan di media online kayak detik, tribunnews, cnnindonesia, dan sebagainya. Mereka mengabarkan sebuah kejadian atau fakta dilapangan, itulah baru berita. Nah kalau Seword itu media opini, mirip kaskus lah cuman Seword bentuknya bukan forum tapi blog. Mungkin terlihat seperti berita karena seringkali penulis Seword menggunakan berita mainstream sebagai rujukannya, karena opini yang baik tentu berdasarkan fakta. Opini atau pendapat tentu boleh dan dilindungi undang-undang.
Bayangkan aja seword itu seperti facebook, bedanya seword berbentuk blog jadi bisa menulis status yang puanjang banget. Jadi gak bisa juga pemilik seword dituntut karena ada tulisan di seword yang mungkin dianggap melanggar. Kan gak bisa juga akun-akun penghina Presiden yang berseliweran di Facebook lalu yang ditangkep si Mark Zuckerberg.
Sebenarnya seword itu hanyalah kumpulan penulis yang keren-keren, dan dimiliki oleh Alifurrahman yang juga keren tapi tetap Om Batman yang paling keren. Sebagian besar tulisan kita memang berpihak pada pemerintah, karena kita melihat ada harapan dengan pemerintahan yang sekarang ini, buktinya Freeport bisa ‘direbut’ kembali.
Tidak sedikit juga tulisan yang mengkritisi pemerintah tapi tentu dengan cara yang sopan sebagaimana layaknya orang Indonesia mengkritisi. Misalnya tulisan saya soal pendidikan di Indonesia, atau juga tulisan rekan saya soal prestasi dan nasib atlet di sea games kemarin. Bahkan Alif sendiri beberapa kali pernah mengkritisi kebijakan pemerintah. Pernah juga mengkritisi langsung Pak Jokowi ketika kasus ibu Saeni pemilik warteg di Serang yang mendapatkan sumbangan dari Pak Jokowi beberapa waktu yang lalu.
Seword dan sindikat semacam Saracen jelas sangat berbeda, mereka jualan hoax kabarnya sampai ada proposalnya lengkap dengan paket-paketnya. Sementara Seword adalah media menulis opini (bukan berita). Tapi jika si ketua Saracen mengatakan memihak Prabowo lalu semua statusnya menyerang Jokowi dan mengagung-agungkan Prabowo, apakah itu artinya Saracen peliharaan Prabowo?
Sebagian besar tulisan Seword memang memihak Jokowi, banyak penulis yang terang-terangan mendukung Jokowi, apakah itu berarti Seword pasti peliharaan Istana?
Begitulah kelelawar