Lucunya Jonru Ketika Membaca Berita Reuters
Selamat malam batfans!
Terpilihnya Halimah sebagai Presiden di Singapore membuka mata banyak orang terkait hoax yang masif disebarkan saat Pilkada DKI. Hoax soal Jakarta akan menjadi seperti Singapore langsung runtuh ketika seorang Melayu Muslim bisa menjadi Presiden disana. Tentu saja mereka yang percaya hoax tersebut langsung malu, membenamkan kepalanya di tanah seperti burung onta.
Jadi tak heran ketika ada berita mengenai demonstrasi memprotes terpilihnya Halimah langsung disambut ramai oleh kubu sebelah. Tentu salah satunya adalah Jonru yang ikut membahas hal tersebut di rumah nyamannya, Facebooknya.
Jonru mengatakan bahwa warga Singapore sangat intoleran terhadap terpilihnya Presiden dari kalangan muslim. Benarkah warga Singapura memprotes Halimah karena intoleran? Orang cerdas kayak Batfans pasti baca isi beritanya di
Dari judulnya saja sudah jelas kok yang dipermasalahkan adalah pemilihan presiden tunggal, uncontested.
Jonru juga sepertinya kesulitan menterjemahkan bahasa inggris. Dia menuliskan 2.000 warga etnis Cina Singapura termasuk dua mantan Calon Presiden. Padahal di berita tertulis,
SINGAPORE (Reuters) – Hundreds of Singaporeans, most dressed in black, held a silent protest on Saturday against an uncontested presidential election this week in which applications from four candidates were rejected.
Walah, hundreds kok jadi 2rebu Jon? Inilah bedanya penulis Seword dan Jonru, kita menulis dari sumber berita apa adanya kalau ratusan ya ratusan gak mendadak jadi ribuan.
Warga Singapura protes karena Halimah menjadi calon tunggal akibat calon-calon lainnya tidak memenuhi syarat. Hal tersebut menyebabkan banyak warga Singapura yang kehilangan suaranya. Nah disini Jonru memang gak paham soal pemilihan di Singapura dan gak banyak membaca.
Kenapa dua calon kandidat lainnya gugur? Mari kita lihat dari berita ini.
Hahaha jadi kedua kandidat tersebut gugur justru karena bukan etnis Melayu. Kenapa? Karena di Singapura kursi Presiden itu dijatah dan kali ini giliran etnis Melayu yang jadi Presiden. Singapura intoleran Jon? Bayangkan kalau ada aturan seperti itu di Indonesia.
This year’s Presidential Election, to be held on Sept 23, has been reserved for the Malay community, following changes to the Elected Presidency scheme passed by Parliament last November.The revision allows for the election to be reserved for a particular ethnicity which has not had an elected representative for five consecutive terms. http://www.todayonline.com/singapore/presidential-election-five-applications-submitted-says-eld
Siapa kedua kandidat yang gugur tersebut? Mari kita lihat ketiga kandidat yang maju sebagai calon Presiden Singapura di berita ini.
SINGAPORE: With the writ of election issued on Monday (Aug 28), the three potential candidates said they look forward to the process of contesting next month’s Presidential Election.
Businessman Salleh Marican, who was the first to submit his applications to the Elections Department last Wednesday, said he now eagerly awaits the decision on whether he qualifies as a candidate.
“I am confident of getting that green light. It has been a great journey for my team and I when we made the decision to contest,” he wrote on Facebook. “I look forward to be eligible to contest in the election. A contest will be good for Singapore.”
His sentiments were shared by Mr Farid Khan, chairman of marine sector company Bourbon Offshore Asia, who said: “We look forward to an open and fair competition ahead.”
Former Speaker of Parliament Halimah Yacob, meanwhile, revealed that chairman of the Singapore Business Federation, Mr Teo Siong Seng, has “generously accepted” her request to be her proposer on Nomination Day.
Dan ternyata kedua kandidat yang gugur adalah seorang muslim juga.
Farid Khan Kaim Khan, an Indian-Pakistani Muslim, said that he qualifies as a Malay because he speaks it as a second language and he grew up in the Malay suburb of Geylang Serai https://statestimesreview.com/2017/07/11/pakistani-arab-singaporean-calls-himself-malay-and-contest-for-presidency/
Farid Khan Kaim Khan is listed as a Pakistani, while businessman Mohamed Salleh Marican, 67, is an Indian Muslim. http://www.scmp.com/week-asia/politics/article/2104516/singapore-how-malay-malay
Jadi sebenarnya ketiga kandidat Presiden Singapura itu muslim semua, namun dua gugur justru karena bukan orang melayu. Hahah….Jonru..Jonru….
Jonru juga menulis bahwa yang demo disana ada dua mantan calon Presiden, tapi dia tidak membaca atau tidak mengerti apa yang pernyataan dari mantan calon presiden tersebut.
Tan Cheng Bock, who lost the previous presidential election in 2011, said in a Facebook post: “It is not President Halimah as a person that Singaporeans are unhappy about. It is about the way our government has conducted this whole walkover presidential election.”
Padahal pernyataan tersebut ditulis pada sumber rujukan Jonru. Tan Cheng Bock sendiri mengatakan bahwa bukan Halimah yang membuat mereka keberatan tapi cara dari pemerintah Singapura dalam melaksanakan pemilihan kali ini.
Lalu bagaimana pengikut Jonru? Seperti biasa mereka tidak mengecek, tidak membaca dan mungkin juga tidak paham bahasa inggris lalu langsung percaya begitu saja. Ya sudah gak apa-apa…
Kalau saya sih berprinsip sekali menjadi zombie selamanya akan jadi zombie yang gak punya otak, yang terpenting adalah jangan semakin banyak yang menjadi zombie.
Begitulah kelelawar.