Lucu! Fahri Hamzah Menyatakan Jokowi Dukung Pansus Hak Angket KPK

Sumber : Liputan6
Fahri Hamzah memang lucu meski pun dirinya bukanlah seorang pelawak seperti Warkop DKI atau pun Bagito yang terdiri dari Miing, Didin dan Unang yang populer tahun 90-an dulu. Atau kalau sekarang Fahri Hamzah tidak seperti Sule, Tukul Arwana atau pun seperti Andre Taulani sekalipun. Tidak Fahri Hamzah tidak bisa melawak seperti mereka. Tetapi pernyataan dari Fahri Hamzah ini terdengar sangat lucu, melebihi lawakan komedian profesional.
Fahri Hamzah yang getol menyerang KPK ini, tak henti-henti melakukan manuver agar KPK dapat segera dipreteli kewenangannya. Bahkan kalau perlu dibekukan sekalian. Dan jangan dicair-cairkan lagi. Bekukan untuk selama-lamanya. Agar tak ada lagi para koruptor yang terkena OTT. Dan juga agar terkesan Indonesia sudah bebas dari korupsi. Ya, kalau tidak ada lagi yang terkena OTT atau pun yang tertangkap karena korupsi dengan demikian tidak ada lagi berita-berita tersebut di media cetak, media online bahkan media televisi sekali pun.
Dengan tidak adanya berita penangkapan koruptor dan tidak adanya berita OTT terhadap tukang suap dan disuap, itu berarti berarti korupsi sudah tidak ada lagi. Bukan… itu bukan pendapat saya. Itu pendapat Fahri Hamzah. Karena menurut Fahri Hamzah, semua kegaduhan OTT hanyalah pencitraan dari KPK. Karena KPK sengaja membuat drama OTT agar terkesan mereka bekerja. Dan akan terlihat bahwa korupsi masih merajalela di negeri tercinta ini. Kalau drama OTT ini sudah tidak ada, ini berarti korupsi juga sudah tidak ada lagi… begitu logika dari Fahri Hamzah.
Menurut Fahri Hamzah, tidak ada berita penangkapan koruptor berarti tidak ada lagi korupsi. Wong tidak ada yang tertangkap korupsi kok dan in berarti sudah tidak ada korupsi lagi… ya seperti zaman Orde Baru lah.. tidak ada berita tentang penangkapan koruptor, tetapi apakah pembaca Seword yakin bahwa zaman Orde Baru tidak ada korupsi? Hanya saja, Kepolisian atau pun Kejaksaan saat itu tidak berani menindak para koruptor. Kalau berani, bukan koruptornya yang masuk penjara, tetapi justru sebaliknya.
Entah kenapa Fahri Hamzah selalu getol KPK dibubarkan. Apakah karena Fahri Hamzah membuat sebuah dosa yang sampai sekarang belum ditemukan oleh KPK? Agar dosa tersebut tidak terlacak sampai kapan pun, maka KPK harus dibubarkan sekarang ini. Kalau KPK sudah tidak ada, siapa lagi yang bakal mengusut dosanya tersebut? Ini hanya sebuah kemungkinan saja, karena hanya Fahri Hamzah yang paling getol untuk membubarkan KPK, selain beberapa kader PDIP yang juga punya pendirian yang sama dengan Fahri Hamzah.
Baru-baru ini Presiden Jokowi menolak secara halus permintaan dari DPR untuk berkonsultasi mengenai Hak Angket KPK. Karena menurut Presiden, Hak Angket merupakan sebuah Hak dari DPR yang tidak patut dicampuri oleh lembaga Eksekutif. Tentu Presiden Jokowi tidak ingin terjebak dengan permainan DPR yang menginginkan beliau ikut intervensi. Jebakan dari DPR ini secara halus ditolak oleh Presiden. Karena Presiden Jokowi sampai saat ini tetap pada komitmennya untuk tetap mempertahankan KPK berlawanan dengan DPR yang menginginkan KPK dievaluasi secara total.
Menyikapi penolakan dari Presiden ini, Fahri Hamzah mempunyai persepsi yang lain. Fahri Hamzah beranggapan bahwa penolakan dari Presiden ini mempunyai indikasi bahwa Presiden turut mendukung Pansus Hak Angket KPK. What the f*ck!
“Saya sangat berterima kasih terhadap ketegasan Presiden, khususnya karena beliau tidak mau berkonsultasi karena ini dalam proses. Karena prosesnya sedang berjalan, jadi saya kira Presiden melakukan sesuatu yang positif,” jelas Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2017) seperti yang saya kutip dari Detik.
“Itu dukungan, itu luar biasa. karena artinya Presiden mengatakan teruskan itu,” ujar Fahri.
“Harus dibuka selebar-lebarnya baru nanti keputusan politiknya diambil karena kalau belum-belum konsultasi menurut Presiden itu belum tuntas, belum terbuka betul di mata masyarakat,” ulasnya.
Kalian lihat? Begitu bersemangatnya Fahri Hamzah menyatakan bahwa Presiden mendukung Pansus Hak Angket KPK. Padahal, Presiden ingin mengatakan bahwa saya tidak sudi menerima kalian, karena kalian ingin membubarkan KPK. Sehingga kalian tidak layak saya terima. Karena kalau saya terima kalian, maka masyarakat akan beranggapan bahwa saya telah mendukung kalian. Itulah makna sebenarnya dari sikap Presiden yang menolak konsultasi dari DPR tersebut. Bukan sebaliknya.
Logika Fahri Hamzah memang diluar nalar, Terlalu pintar. Ya, pintar memutar balikkan fakta. Itulah Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR yang terhormat (kalau tidak disebut ‘terhormat’ nanti ada yang tersinggung lagi) yang sekarang menjadi anggota DPR indenpenden setelah PKS dengan tidak hormat memecatnya dari keanggotaan. Tetapi bukan Fahri Hamzah namanya jika tidak ngeyel tetap mempertahankan posisinya, karena untuk tahun 2019 nanti ada kemungkinan sudah tidak akan menjabat lagi sebagai anggota DPR. Mumpung masih punya kesempatan, ya tetap dipertahankan.
Saya kira demikian saja membahas kelucuan dari Fahri Hamzah…..