simple hit counter

Ketahuan, Saracen Ternyata Dipersiapkan Buat Pemilu 2019. Berharap Situasi Kayak Pilkada DKI? Jangan Mimpi!

Proses penelusuran kasus yang melibatkan kelompok Saracen semakin panjang dan menemui beberapa hal yang menarik perhatian kita semua, mulai dari keterlibatan dalam penyebaran ujaran kebencian berbau SARA, dugaan terlibat dalam Pilkada serta dugaan adanya aliran dana di mana Asma Dewi melakukan transfer sejumlah uang ke Saracen.

Dengan penemuan ini, sudah terbukti kalau Saracen ini real dan nyata, bukan rekayasa ecek-ecek yang dituduhkan segelintir orang. Adanya aliran dana transfer juga membuktikan Saracen bermain di balik layar. Bidang yang paling terkena dampaknya adalah politik. Ini tidak heran karena politik adalah ranah yang rawan penyalahgunaan isu-isu sensitif demi kepentingan sekelompok orang.

Isu-isu ini memang terbukti masih efektif, sehingga sering dipakai oleh mereka yang tak bisa bertarung secara jantan. Tak bertarung secara jantan berarti hanya bisa bertarung secara titik titik. Bermain di balik layar atau memanfaatkan kelompok lain untuk mencapai ambisinya. Dan mirisnya masih banyak yang gampang terprovokasi, banyak yang masih mudah termakan isu hoax dan info lainnya. Tak heran kelompok seperti Saracen menjamur.

Nah, setelah penelusuran lebih jauh ternyata ada hal lain yang lebih menarik. Saracen ternyata juga dipersiapkan untuk menghadapi tahun politik 2019. Hahaha, kali ini Saracen ketahuan dan ketangkap basah. Ibarat sedang merencanakan sesuatu yang buruk, tapi terpaksa gagal karena duluan ditangkap. Kalau pembaca tahu ada apa di tahun 2019, maka akan semakin jelas keberadaan Saracen di Indonesia.

Tahun 2019 adalah tahunnya pilpres. Di tahun tersebut rakyat akan menentukan apakah akan ada pergantian presiden atau presiden yang sebelumnya lanjut menjabat. Tahun itu pula yang membuat segelintir orang mendadak haus dan lapar seolah tak makan minum seminggu. Tahun itu pula yang membuat beberapa orang kebelet (bukan kebelet buang air besar), tak sanggup lagi menahan nafsunya. Di situ akan terlihat jelas siapa yang begitu bernafsu.

Penemuan mengenai Saracen yang dipersiapkan pada 2019 terungkap dari hasil penelusuran penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri terhadap percakapan anggota grup itu yang telah dimiliki penyidik. “Kami memiliki transkrip percakapan grup itu. Dari rangkuman percakapan itu, mereka sudah bersiap untuk main di Pemilu 2019,” kata seorang penyidik seperti diberitakan Media Indonesia.

Jasriadi, pemimpin saracen yang sekarang sudah ditangkap polisi, sempat mengusulkan dalam grup WhatsApp supaya mengerahkan seluruh akun palsu untuk menebar kebencian menjelang pemilu 2019. Jasriadi juga sudah menyiapkan lebih dari 400 ribu akun untuk mendukung aksi tersebut. Dan penyidik juga memiliki transkrip percakapan dalam sebuah grup yang menyatakan agar Jasriadi memberi pelatihan IT pada pasukan cyber.

Dan sebagai test drive pemanasan sebelum tahun 2019, Saracen akan beraksi pada Pilkada 2018. Mengerikan bukan? Yang bisa kita simpulkan adalah sebuah pertanyaan. Mungkinlah Saracen melakukan ini tanpa bayaran alias kerja bakti dengan mengharapkan terima kasih doang? Rasanya tidak mungkin meski menggunakan logika dan otak gila sekali pun. Bukti proposal jasa senilai Rp 72 juta sudah bisa jadi bukti, belum lagi transfer uang dari Asma Dewi. Mau ngelak ke mana lagi?

Kenyataan bahwa Saracen akan beraksi pada 2019 tentunya bisa ditarik benang merahnya. Kita mundur saja ke Pilkada DKI yang baru lewat 5 bulan lalu. Aroma SARA sungguh terasa. Keberadaan Saracen sungguh tak dapat dipungkiri membuat pilkada ternoda. Siapa yang dirugikan? Kita semua sudah tahu bukan?

Ini juga memberikan sebuah feedback di mana tidak peduli sebagus apa pun track dan kinerja seseorang, selalu ada celah untuk menjegal orang tersebut. Dan ternyata terbukti orang tersebut kalah. Katanya masyarakat sudah cerdas, buktinya apa mengklaim seperti itu? Masih banyak yang mau dibodohi dan diprovokasi. Apalagi kelompok you know who, yang jelas-jelas bodoh tapi tak mau mengaku dirinya bodoh.

Formula ini menuai sukses dan ingin kembali dipakai buat pilkada berikutnya dan pilpres 2019. Harapannya kesuksesan akan terulang lagi. Siapa yang akan menggunakan formula ini? Tidak etis terang-terangan asal ceplos di sini, nanti dikira menuduh. Tapi pembaca pasti sudah tahu kelompok mana yang akan pakai formula ini. Sekarang saja banyak yang mulai menampakkan belangnya kok.

Akan tetapi sial bagi mereka dan untunglah bagi kita, Saracen berhasil diberesi. Kalau tidak, apa yang terjadi di Pilkada DKI bisa terulang lagi. Minimal senjata ilegal mereka sudah dilucuti, tak berkutik. Keberadaan Saracen seolah menampar kita supaya sadar, bahwa ada beberapa orang gila yang haus kekuasaan, yang rela melakukan apa pun demi ambisinya, salah satunya menggunakan jasa Saracen.

Mau jadi apa negara ini kalau mereka yang berkuasa? Masih tidak sadar juga?

Bagaimana menurut Anda?

 

http://mediaindonesia.com/news/read/122739/saracen-dipersiapkan-untuk-pemilu-2019-1/2017-09-16

Ketahuan, Saracen Ternyata Dipersiapkan Buat Pemilu 2019. Berharap Situasi Kayak Pilkada DKI? Jangan Mimpi! | admin | 4.5