Jokowi Nobar Film G30S/PKI, Rencana Pojokkan Jokowi Pun Gagal Total

Isu kebangkitan PKI adalah isu yang sangat panas dan menjadi bahan perbincangan semua orang. Sudah dihembuskan beberapa waktu lalu, dan targetnya adalah Jokowi. Dan sekarang isu ini semakin kencang dihembuskan dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2019 nanti. Why? Karena isu ini cukup sensitif dan banyak yang akan terpengaruh secara emosi jadi ada sekelompok orang yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingannya.

Belum lagi beberapa statement yang seolah memperkeruh suasana dengan mengatakan bahwa kebangkitan PKI itu nyata disertai dengan alasan-alasan yang saya sendiri pun tak mampu cerna dengan baik. PKI sampai sekarang masih simpang siur tapi seolah sengaja dibuat agar terkesan sangat nyata. Buktinya terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh SMRC baru-baru ini, meski sedikit ternyata ada juga yang percaya kalau kebangkitan PKI adalah nyata.

Begitu juga dengan aksi 299 yang salah satu agendanya adalah terkait isu PKI. Isu PKI dijadikan masalah, tapi menolak lupa kalau isu khilafah yang jauh lebih nyata. Bahkan beberapa peserta aksi meneriakkan seruan khilafah. Benar-benar standar ganda, PKI ditolak tapi khilafah diterima padahal sama-sama dapat mengancam keutuhan Pancasila. Sebuah lawakan yang hanya dapat dimengerti kalau kita mengaitkan ini semua dengan unsur politik di dalamnya.

Bagaimana respon Jokowi? Saya tahu ada sekelompok orang yang tidak suka dengannya, dan sedang berusaha menjalankan sebuah strategi untuk memojokkannya dengan isu apa pun yang bisa dimanfaatkan. Masih ingat dengan isu Rohingya? Jokowi diam dibilang diam saja tak berbuat apa-apa, Jokowi beri bantuan dibilang pencitraan. Sekarang isu ini seolah redup dan tak lagi dipermasalahkan. Apakah Anda bisa melihat keanehan ini?

Di saat isu Rohingya mereda mungkin karena tak laku, dan kebetulan akhir bulan September makin dekat, dimulailah isu kebangkitan PKI. Tapi saya melihat Pak Jokowi bagai belut yang luwes, sulit digenggam dan sulit diprediksi arah gerakannya. Dan jujur, saya juga kadang tidak bisa menebak arah gerakannya. Ini mungkin yang tidak bisa diprediksi lawan-lawannya.

Dan pada Jumat kemarin, tepatnya tanggal 29 September, Presiden Jokowi mengikuti kegiatan nobar film G30S/PKI di lapangan tenis Komando Resor Militer (Korem) 061/Suryakancana, Kota Bogor, Jawa Barat dengan mengenakan Jaket berwarna merah. Langkah yang dilakukan Jokowi ini sudah tepat, karena kalau tidak, saya yakin kelompok sebelah dan gerombolan sumbu pendek pasti akan kegirangan.

Mereka pasti akan senang jika Jokowi tidak melakukan nobar film G30S/PKI atau jika tidak ada berita yang mengatakan Jokowi ikut nobar. Mereka mungkin akan membuat propaganda kalau Jokowi pro PKI, terlihat dari bukti Jokowi tidak terlihat menonton film tersebut. Kaum sebelah pasti pintar memelintir isu ini karena sangat lezatos. Mereka akan membuat propaganda, konspirasi dan teori menyesatkan dengan sebuah pertanyaan sederhana, mengapa Jokowi tidak menonton atau adakan nobar film? Pertanyaan seperti ini pasti akan diikuti jawaban-jawaban yang memojokkan Jokowi.

Sayangnya ini takkan terjadi. Dan kehadiran Panglima TNI Gatot (meski telat) yang duduk di sebelah Jokowi saat nonton membuat isu PKI tak bisa lagi digoreng dengan mudah. Dan sekarang sudah tanggal 1 Oktober, jika masih ada yang terus memanaskan isu ini, Anda sudah bisa menebak apa tujuannya. Intinya saat ini, setidaknya rencana memojokkan Jokowi lewat serangan isu kebangkitan PKI gagal total.

Harapan mereka agar Jokowi bikin blunder pun tak kesampaian. Meski nanti misalkan mereka tak mau menyerah, setidaknya kita sudah tahu siapa mereka dan terlihat jelas agendanya. Bukan hanya sekali Jokowi menangani isu ini dengan baik, tapi saya sudah melihatnya berkali-kali. Diam seperti air yang tenang. Tidak banyak oceh, tidak reaktif, tidak mengeluh di depan publik apalagi mewek di media sosial mirip sang mantan. Tahu-tahu malah entah ke mana. Diam Jokowi justru sangat menakutkan kaum sebelah, karena tak dapat ditebak arah gerakannya.

Saya justru penasaran sehabis ini, isu apalagi yang akan dimainkan. Mengingat musim pikada dan pilpres akan tiba mereka pasti tidak akan tinggal diam.

Bagaimana menurut Anda?