simple hit counter

Haji Lulung Dukung Reklamasi Dilanjutkan. Ada Angin Apa Ini?

viva.co.id

Sewaktu saya bahas mengenai Habiburokhman yang kesal karena tersesat di simpang susun Semanggi, banyak sekali sindiran yang berseliweran, salah satunya adalah dia yang nyasar di simpang susun Semanggi (SSS), SSS yang harus minta maaf. Lalu gara-gara ini saya jadi teringat dengan Haji Lulung dan bertanya-tanya di mana dia sekarang berada, kok tidak masuk berita lagi?

Rupanya tak lama setelah itu, dia muncul lagi, kal ini terkait dengan komentarnya mengenai reklamasi. Awalnya Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menyatakan bahwa fraksi PPP menolak melanjutkan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait reklamasi pantai utara Jakarta. Dua Raperda tersebut yakiti Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) dan Revisi Perda No.8/1995 tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang (RTR) Pantura.

Kalau bisa disimpulkan, Lulung menolak reklamasi karena merugikan masyarakat pesisir dan menguntungkan pengembang dan masyarakat menengah ke atas. Tapi entah angin apa yang menimpa Lulung sehingga dia berubah pikiran. Entah ada angin apa, soalnya tidak ada berita angin tornado menghantam Jakarta. Sekarang Lulung malah balik mendukung, mengatakan bahwa kelanjutan proyek reklamasi melalui raperda harus dilanjutkan.

Mau tahu alasannya? Kelanjutan proyek dilakukan karena pembangunan telah berjalan. Dia juga mengatakan meski pemerintah pusat menghentikan proyek ini untuk sementara, pembahasan raperda bukan berarti ikut dihentikan. Bukan hanya melawan pernyataan awal yang mana dia menolak, ini juga berlawanan dengan Anies-Sandi yang juga kabarnya menolak dengan tegas. Lulung mengatakan usulnya ini adalah menjalankan amanat undang-undang. “Kita mau kontra sama undang-undang apa mau kontra sama orang per orang,” kata Lulung.

Alamak? Ngomong apaan nih orang? Kok akhir-akhir ini banyak orang berubah pikiran, kemarin ngomong A sekarang menolak A dan mengatakan B? Ada apa ini? Lulung menjalankan amanat undang-undang, lah kenapa baru bilang sekarang? Kenapa tidak dari dulu saja? Kenapa pas isu ini diributkan terutama ketika masih ada Ahok, orang ini tidak melakukan apa yang dilakukan sekarang? Alasan karena pembangunan di kawasan reklamasi sudah berjalan. Lah, kan dari dulu sudah berjalan sejak zaman Pak Harto. Hitung sendiri deh sudah jalan berapa tahun? Kok sekarang baru jadi pahlawan kesiangan?

Kemarin-kemarin banyak yang menolak, sekarang beberapa pihak sudah mulai melunak dan berbalik arah. Tolong jangan katakan kalau ini dikarenakan Ahok sudah tidak ada. Saya tak mau dengar ini. Tolong jangan katakan pula kalau dari dulu isu reklamasi ini hanya dipolitisasi oleh orang haus darah kekuasaan. Saking hausnya, apa pun berani dikatakan. Setelah tujuan tercapai, apa yang sempat katakan dari awal akan terbalik 180 derajat. Tolong jangan katakan pula isu ini digunakan untuk mencari muka. Memalukan.

Sekarang kita tinggal melihat sekomitmen apa Anies-Sandi terhadap isu ini, karena ini adalah salah satu jualannya saat buka lapak pilkada Jakarta. Lapaknya menjual penolakan reklamasi. Saya prediksi ini akan sulit karena reklamasi ini sudah lama berjalan selama bertahun-tahun, lebih dari sepuluh tahun. Tidak gampang main suruh hentikan seperti mengusir PKL. Banyak faktor yang bermain di sini. Saya penasaran bagaimana mereka menangani ini.

Kalau pada akhirnya pasangan ini, entah apa pun alasannya, sehingga mengakibatkan reklamasi akhirnya tetap dilanjutkan, maka salam hormat buat mereka yang masuk dalam kelompok 58 persen. Lulung yang awalnya menolak kini memberi kode mendukung. Ini saja sudah bisa jadi pelajaran buat kita semua. Kenapa tidak dari dulu? Kalau Anies-Sandi pada akhirnya melanjutkan, entah karena alasan apa pun, pertanyaannya juga sama. Kenapa tidak dari kemarin? Kenapa harus sekarang? Tolong jangan katakan ini karena apa yang sering dikatakan oleh Ahok.

Ahok bilang jangan bodohi dan bohongi masyarakat hanya karena sedang Pilkada. Saya tidak bermaksud menuduh lho ya. Seandainya saja pada akhirnya reklamasi terus dilanjutkan, berarti mereka melanggar janji kampanye, kan? Wajar dong kalau ucapan Ahok ini ada benarnya juga. Makanya mereka harus komitmen dan bila perlu ngotot menghentikan reklamasi, itu pun kalau bisa. Program DP 0 Rupiah tak ada bentuk pastinya, masa reklamasi yang menjadi salah satu jualannya gagal dihentikan? Kecewa dong yang 58 persen itu.

 

http://m.viva.co.id/amp/berita/metro/942345-kini-haji-lulung-dukung-reklamasi-dilanjutkan

Haji Lulung Dukung Reklamasi Dilanjutkan. Ada Angin Apa Ini? | admin | 4.5