simple hit counter

Fahri Hamzah Bisa Jadi Cawapres, Tapi ini syaratnya

Nama Fahri Hamzah masuk bursa balon Calon Wakil Presiden 2019. Nama Fahri, digadang-gadang akan dipasangkan dengan Prabowo. Namun, dipasangkannya Prabowo dengan Fahri Hamzah menuai protes. Salah satunya, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio yang mengatakan Fahri Hamzah tidak memiliki kans yang besar untuk menunjang Prabowo.

Akan tetapi, peluang untuk Fahri Hamzah maju cukup ada. Meski begitu. Fahri harus berancang-ancang maju dalam Pilpres 2019, Fahri harus terlebih dahulu mencari pijakan partai politik. Saat ini, Fahri diketahui sudah dipecat oleh Partai Keadilan Sosial.

“Boleh-boleh saja (Fahri maju Pilpres 2019), tapi Fahri Hamzah harus mencari pijakan partai politik dulu,” ucap Hendri dilansir di halaman JPNN.

Jika tidak memiliki pijakan partai politik, maka Fahri tidak mungkin berhasil dalam Pilpres 2019. Sebab, dia tidak memiliki massa pendukung. Tidak masuknya Fahri ke dalam struktur partai politik, diartikan juga Fahri tidak memiliki masa pendukung.

Namun, hal tersebut bisa dibantahkan. Fahri sendiri memiliki akun social media sebagai barometer pendukungnya. Tercatat, dalam akun twitternya Fahri memiliki pengikut 560 ribu pengikut. Untuk seorang politikus yang rajin bermain social media, jumlah tersebut cukup banyak.

Walaupun begitu, jumlah pengikut twitter Fahri Hamzah bisa dibantahkan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Berapa jumlah penduduk Indonesia? Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 261.1 juta orang jumlah tersebut sangat kecil. Anggap saja, jika 135 orang juta yang memiliki jumlah suara yang dapat memilih. Ternyata, pengikut fahri hamzah tidak mencapai 0,03 persen dari jumlah penduduk yang memiliki hak suara.

Bagaimana jika dibandingkan dengan para politikus lainnya? Saya mengambil sampel Ridwan Kamil yang notabanenya adalah Wali Kota Bandung. Jumlah pengikut Ridwan Kamil di twitter mencapai 2,5 juta jiwa. Jumlah pengikut akun Ridwan Kamil ini, diprediksi mencapai 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang memiliki hak suara.

Artinya, Fahri Hamzah masih kalah jauh dengan Ridwan Kamil terkait masa di social media. Bagaimana dengan akun social media figur lainnya? Figur lainnya yaitu Aa Gym, saat ini pengikutnya sudah mencapai 2,4 juta pengikut. Jumlah tersebut mirip dengan pengikut Ridwan Kamil. Keduanya, masih terkenal di tataran Jawa Barat. Selebihnya, untuk ruang lingkup lain tidak terlalu terkenal.

Pengikut akun keduanya, masih jauh diatas dari akun Ahmad Heriawan yang notabanenya sebagai Gubernut Jawa Barat. Ahmad Heriawan hanya memiliki pengikut 689 ribu pengikut. Akun Ahmad Heriawan ternyata masih belum terkenal. Akun Deddy Mizwar, masih kalah jauh dengan akun Ahmad Heriawan. Di mana Deddy Mizwar hanya mencapai 330 ribu pengikut.

Dari empat sosok tersebut yang diambil dari figur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Aa Gym yang termasuk sosok popular. Keduanya, bisa menggeser posisi Fahri Hamzah sebagai bakal calon popular berdasarkan akun social media.

Hemat saya, daripada Prabowo menanggung kekalahan yang ketiga kalinya pada pemilihan presiden (pilpres) 2019, sebaiknya Prabowo bersanding dengan tokoh yang popular. Secara kualitas kerja nyata dengan Presiden Jokowi, Prabowo pastinya akan kalah. Sehingga harus di sandingkan dengan tokoh yang popular.

Hal tersebut telah dilakukan oleh Ahmad Heriawan untuk memenangkan dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode. Pada periode pertama untuk mendobrak popularitas dan kemenangan, Ahmad Heriawan dipasangkan dengan Dede Yusuf. Pada periode selanjutnya, Ahmad Heriawan dipasangkan dengan Deddy Mizwar.

Jika dianalisi lebih jauh, keduanya memiliki latar belakang dari selebritis. Di mana pada masanya, keduanya sedang memiliki popularitas yang sangat bagus. Selain itu, keduanya juga sering tampil di televisi dan acara-acara yang ditonton oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sehingga, keduanya tidak diragukan untuk memenangkan Ahmad Heriawan selama dua periode di Jawa Barat.

Mungkin trik ini juga dapat diterapkan kepada Prabowo. Apalagi, saat ini Partai Gerindra memiliki kedekatan yang baik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sangat dimungkinkan, jika trik tersebut diterapkan kepada Prabowo. Semoga, trik tersebut dapat memenangkan Prabowo di Pilpres 2019. Kalaupun akan kalah, mungkin Prabowo ditakdirkan untuk tidak menjadi Presiden. Hal tersebut, baiknya diingat dengan baik oleh Prabowo.

Fahri Hamzah Bisa Jadi Cawapres, Tapi ini syaratnya | admin | 4.5