Begini Nyinyiran Habiburokhman Dan Fadli Zon Terkait Ucapan Tampang Diktator Jokowi
Ada sebuah ucapan yang menarik yang keluar dari mulut Presiden Jokowi. Ini terjadi saat Jokowi menghadiri Peresmian Pasanggiri Nasional dan kejuaraan nasional perguruan pencak silat tingkat remaja. Seperti biasa, Jokowi membagikan sepeda kepada para santri peserta kejurnas jika berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan. Saat itu Jokowi memanggil satu orang untuk maju ke depan panggung.
Anak ini terlihat ragu untuk maju, sehingga Jokowi mengeluarkan candaan, “Enggak usah takut, Presidennya bukan diktator kok.” Sontak para hadirin tertawa saat mendengarnya. Jokowi juga menjelaskan soal dirinya yang sering disebut diktator dan otoriter di media sosial, terutama terkait dengan terbitnya perppu Ormas. “Masa, wajah saya kayak gini dibilang wajah diktator?” Tambahnya.
Nah, ternyata ucapan Jokowi terlait wajah diktator ini memancing reaksi beberapa pihak. Ada yang setuju ada pula yang tidak setuju atau nyinyir. Salah satunya adalah, siapa lagi kalau bukan duo Gerindra. Fadli Zon dan Habiburokhman. Habiburokhman pun berkicau di Twitter, memasang foto dirinya dan mengatakan, “Orang ini juga gak ada tampang diktator, tampang foto model iya.” Selain itu dia juga menambahkan, “Kalau gua ke pengadilan gak ada yang ngira lawyer, tampang gua dikira artis. Memang kadang tampang bisa beda dengan karakter asli.”
Fadli Zon juga ikut memeriahkan suasana. Kalau tidak ada komentar dua orang ini, rasanya nggak rame. Kalau mereka tidak komentar, rasanya mulut bisa terkena sariawan. “Menilai diktator itu bukan dari wajahnya, tapi kebijakan dan tindakannya. Tumpas ormas, tangkap seenaknya, tuduh makar dll, apa demokratis?” Kata Fadli di Twitter.
Mari kita bahas komentar Fadli Zon dulu. Sebenarnya tampang memang tidak mencerminkan siapa orang tersebut yang sesungguhnya. Kali ini saya harus membantah pernyataan Pak Jokowi. Bukan berarti saya katakan dia diktator dan otoriter, melainkan ucapannya yang kurang tepat, mengenai tampang diktator. Tampang tak menjamin jati diri seseorang yang sesungguhnya. Fadli Zon juga benar bahwa menilai diktator itu bukan dari wajah tapi dari tindakan. Betul sekali itu.
Tapi masalah tumpas ormas, tangkap seenaknya dan menuduh makar seperti yang dikatakan Fadli adalah kekonyolan. Ormas yang ditumpas adalah yang anti Pancasila, yang seenak jidatnya mau mengusung khilafah. Menuduh makar, memangnya Fadli Zon ada bukti sanggahan? Paling juga ucapannya berdasarkan nyinyiran semata. Lihat tuh yang kabur ke Arab, tanya kenapa kabur?
Memang benar Fadli katakan bahwa menilai seseorang diktator harus dari tindakannya. Sekarang saya tambahkan biar dia bisa sadar. Menilai seseorang tukang nyinyir bukanlah melalui tampang, tapi dari tindakannya atau ucapannya. Sudah jelas? Tukang nyinyir baru bisa ketahuan kalau kesehariannya cuma ngoceh tak jelas, komentar ngawur dan memberikan statement yang tidak berlandaskan sesuatu yang logis. Menilai seseorang penakut dan munafik juga tak bisa dari wajahnya, tapi melalui tindakannya. Contohnya, koar-koar tegakkan hukum, tapi ketika terkena kasus hukum, langsung ngacir entah ke mana, takut pulang. Betul sekali kata Fadli Zon ini, saya setuju sekali.
Orang ini tak sadar ketika dia menunjuk orang lain, 3 jari lainnya menunjuk ke diri sendiri. Tidak pernah introspeksi diri. Jargon oli pembangunan, apaan itu? Masa wakil ketua DPR RI ngomongnya seperti itu? Masa wakil rakyat pintarnya bikin puisi nyinyir. Menilai orang ngawur itu bukan dari wajahnya, tapi dari perilaku dan tindakannya.
Sekarang kita beralih ke Habiburokhman. Dia mengatakan kalau dirinya lebih dikira artis bukan lawyer. Lebih mirip tampang model bukan diktator. Sudah jelas orang ini juga menyindir ucapan Jokowi. Rupanya masih rajin cari panggung supaya popularitasnya tidak meredup. Sekarang biar to the point saja, mari kita tanyakan ke pembaca. Setujukah Anda dengan klaim Habiburokhman tersebut?
Orang ini juga rajin memberikan nyinyirannya untuk pemerintah. Tapi biarlah dia seperti itu, karena kekonyolannya sedikit menghibur. Biarlah dia bangga dengan tampang artis dan model seperti yang dikatakannya. Bingung juga sih, kenapa tak mau jadi artis saja, kan lebih banyak duit dan peluang? Kenapa tidak coba terjun ke bidang entertainment, kan lumayan jago bikin lawakan.
Bagaimana menurut Anda?
https://m.kumparan.com/indra-subagja/habiburokhman-dan-fadli-zon-tanggapi-jokowi-soal-wajah-diktator