simple hit counter

Alhamdulilah, Per Pertengahan Oktober Nanti ASU pun Tidak Haram

Mulai pertengahan Oktober nanti, ASU tidak bisa diharamkan oleh siapa pun untuk memimpin DKI Jakarta. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun tidak bisa. Apalagi hanya para tukang demo. Dalil-dalil yang menganggap ‘asu’ (Jawa: anjing) sebagai binatang haram jelas tidak laku bagi Front Pembela Islam untuk menerima order demo harian.

Mengingat, ASU yang berhuruf kapital tidak bisa disamakan dengan ‘asu’ yang hanya berhuruf kecil. ASU dengan huruf besar menunjuk pada Gubernur Terpilih DKI Jakarta, Anies – Sandiaga Uno. Entah benar atau tidak, diakui atau tidak, keberhasilan ASU memenangkan pilkada DKI rupa-rupanya berkat politisasi ayat dan mayat yang akan terus menjadi hikayat kelas berat. Belum lagi kalau dikaitkan secara terstruktur jasa Saracen si pencari nafkah tak halal karena jualan isu SARA. Yah, asudahlah pokoknya.

Asu dalam Bahasa Jawa memang berarti anjing. Jenis binatang yang diharamkan dalam agama. Orang beragama boleh saja mengharamkan binatang asu, namun demikian jangan sampai MUI mengharamkan ASU yang satu ini. Anies – Sandiaga Uno. Bagaimanapun, mereka inillah yang telah dipilih dengan cara paling rasis dan masif.

Benarlah yang disampaikan Ahok dalam salah satu suratnya. ‘Gusti ora sare’ – Gusti Allah Mboten Sare, Allah yang mahakuasa itu tidak tidur. Dengan cara-Nya, lapisan kebenaran demi lapisan terkuak sudah. Isu penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok hanya ibarat asu saja. Memang perlu diakui bahwa yang menghembuskan isu itu benar-benar asu. Eit, ini tidak mengumpat, karena maksudnya asudahlah. Mau bilang apa lagi coba, selain asudahlah? “Turn back Quran”, gitu? Oke ocelah kalau ente mau sedikit bergaya dengan bilang “turn back Quran”.

Toh frasa “turn back Quran” ketika digunakan dalam acara tebar dakwah tetap baik. Dakwah adalah kegiatan untuk menebar nilai kebaikan, supaya tatanan dunia makin aman, damai dan tentram. Pokoknya jauh dari radikalisme dan sejenis tindakan intoleran. Baguslah bila SMK Negeri 6 Kota Bandung memakai frasa “turn back Quran” dalam acara tebar dakwah demi kehidupan yang lebih beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Barangkali, panitia acara tebar dakwah tengah bersikap kritis dan dengan nyali belum teruji hendak melawan Quran. Tidak lebih dari acara tiru-tiru “turn back crime” atau “turn back hoax”. Sayangnya nyali panitia tidak teruji karena pada akhirnya Irfan Nugroho selaku ketua panitia minta maaf dan menjelaskan duduk persoalannya. Jelas-jelas “turn back quran” itu berarti lawan Quran, lha kok malah untuk tema dakwah seluruh isi Quran lho bro and sis yang dilawan, mantabs bukan? Makanya, jangan mau dibohongi pake acara tebar dakwah, kalau tujuannya malah turn back Quran. Ingat, shogun aja pada zamannya sulit dilawan, ini malah quran dilawan.

Daripada “turn back Quran” masih jelas lebih bagus dakwah politik Ahok yang minta pemilih bersikap waspada, jangan mau dibohongi pake surat Al-Maidah 51. Tujuan Ahok jelas, jangan sampai politisi yang berjualan ayat dibiarkan melakukan pembodohan secara terstruktur yang bisa membuat orang mabok agama.

Tapi, asudahlah, Ahok malah dipenjara akibat ulah orang-orang pemuja tebar dakwah “turn back Quran” yang mabok agama. Bahkan sebelum dipenjara, dengan sinyalir jasa Saracen, politisasi ayat yang makin dahsyat, tamasya Al-Maidah, Ahok pun kalah dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta. Jadilah, ASU pun menjadi Gubernur Terpilih.

Menurut Liputan6.com, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies – Sandiaga Uno, akan dilantik pada 15 Oktober mendatang. Praktis, per pertengahan Oktober nanti, ASU memimpin Jakarta secara halal, setelah berhasil menghalalkan segala cara. Lantas, bagaimana persiapan transisi pemerintahan Ibu Kota?

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengatakan, proses sinkronisasi program antara Gubernur Djarot Saiful Hidayat dan Gubernur Terpilih Anies Baswedan telah berjalan baik dan sudah rampung. Sehingga, begitu resmi menjabat, dirinya bersama Anies bisa langsung bekerja.

“Ini kurang lebih tiga minggu lagi (pelantikan), proses sinkronisasi sudah rampung, sudah final,” ujar Sandi di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, ‎Selasa (26/9/2017).

Berkat ASU yang tidak haram memimpin DKI Jakarta, semoga maju kotanya dan bahagia warganya. Apalagi, menurut kata Sandi, selama ini proses sinkronisasi program berjalan mulus. Gubernur Djarot juga terbuka dan banyak membantu. Hokya-hokya jos!

Referensi:
  • https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d-3659463/smkn-6-bandung-minta-maaf-dan-jelaskan-soal-turn-back-quran
  • http://m.liputan6.com/news/read/3108217/persiapan-pelantikan-gubernur-dki-mulus-sandi-apresiasi-djarot
Alhamdulilah, Per Pertengahan Oktober Nanti ASU pun Tidak Haram | admin | 4.5