simple hit counter

Arab Saudia yang Modern: Dekrit Raja Salman yang Mengijinkan Perempuan Menyetir!

Wow! Sungguh satu kemajuan yang harus disyukuri pleh kaum perempuan Negara Minyak dengan adanya dekrit  yang mengijinkan perempuan menyetir. Ya, Raja Salman Bin Abdulaziz al-Saud secara mengejutkan mengeluarkan dekrit bersejarah yang mengijinkan kaum perempuan untuk Arab Saudia mengemudikan kendaraan. Dekrit ini mengijinkan perempuan Arab Saudia untuk berkendaraan secara bebas di seantero Arab Saudia itu mulai tanggal 23 Juni 2018.

Masih lama juga kan? Tidak! Buat kaum perempuan Arab Saudia yang sudah berpuluh tahun terpenjara haknya untuk bisa sama-sama mengemudikan kendaraan, 10 bulan adalah waktu yang sekejap!

Pemberlakukan dekrit bebas mengemudi kendaraan bagi kaum perempuan Arab Saudi ini baru mulai diberlakukan bulan Juni 2018 karena persiapan yang dibutuhkan agar pelaksanaan dekrit ini tidak kemudian menimbulkan masalah baru. Pembentukan komite gabungan yang terdiri dari kementerian dalam negeri, keuangan, serta sosial dan buruh harus mengkaji proses dan mekanisme pelaksanaan dekrit raja tersebut. Mereka harus menyiapkan proses pemberlakuan ijin itu, seperti fasilitas perijinan penerbitan lisensi, pendirian lembaga pendidikan mengemudi, dan infrastruktur akomodasi bagi jutaan pengemudi baru dari kaum perempuan sesuai dengan hukum Islam yang berlaku di Negera Minyak itu. Dekrit Raja Salman ini juga mendapat dukung penuh dari lembaga ulama senior Arab Saudi dan menyatakan bahwa dekrit sang raja tidak bertentangan dengan hukum Islam.

Ini satu perubahan besar, Masya Allah!

Saya sangat salut dengan pemikiran Raja Salman yang memahami bahwa kemajuan jaman tidak bisa dihindarkan. Kejutan demi kejutan terus diberikan oleh negerinya Rasulullah ini. Setelah mengijinkan pemakaian bikini bagi perempuan berbikini di pantai, sekarang mereka mengijinkan perempuan mengemudi kendaraan. Saya yakin, lambat laun, Arab Saudi akan berubah penampilan seperti negara-negara tetangganya yang sudah maju duluan. Seperti kita tahu Uni Emirat Arab (UEA atau UAE, United Arab Emirates), lalu Oman, Bahrain, Yaman.

Saya yakin, bukan hal yang mustahil jika satu hari, kaum perempuan Arab Saudi juga akan diijinkan untuk berpakaian normal seperti layaknya cara pakai perempuan-perempuan penduduk semua negara maju. Karena berpakaian tertutup, atau bercadar, bukanlah pakaian yang dituntut agama, tetapi itu adalah tuntutan budaya, seperti apa yang pernah saya tulis dengan judul, “Najwa Shihab: Wanita tidak harus berhijab, tapi hatinya yang berhijab“.

Alasan Kenapa Kaum Perempuan Arab Saudi Dilarang mengemudi.

Sebenarnya tidak ada hukum atau aturan yang tertulis tentang pelarangan kaum perempuan Arab Saudi untuk mengemudi kendaraan. Baik itu secara hukum negara maupun secara hukum agama. Apa yang ada adalah kepercayaan atau budaya yang begitu kuat dikalangan masyarakat bahwa kaum perempuan yang mengemudi kendaraan hanya akan menimbulkan bahaya terhadap keberadaan moral bangsa dan negara. Ada kecurigaan yang tumbuh begitu dalam dikalangan masyarakat Arab Saudi bahwa perempuan yang berani mengemudi kendaraan di jalan umum bisa merusak tatanan moral mereka, dianggap bisa menggoda moral laki-laki. Ini semua adalah usaha pencegahan adanya hubungan zinah, atau hubungan sex diluar pernikahan ayng dianggap dosa dan dianggap sebuah tindakan kriminal. Itu sebabnya, pelarangan kaun perempuan untuk mengemudi kendaraan tumbuh dan dipegang kuat oleh masyarakat Arab Saudi tanpa membutuhkan adanya penguatan hukum negara atau hukum agama.

Perilaku ini kemudian berhasil meyakinkan masyarakat di kota-kota bear Arab Saudi. Namun, di daerah pelosok Arab Saudia, sebagian kaum perempuan ditemukan mengemudi kendaraan mereka karena alasan sangat diperlukan. Kaum perempuan yang hidup di daerah peternakan yang jauh dari kota besar, mereka mengemudikan kendaraan karena mereka harus mampu menggiring hewan ternak mereka dan mengurus peternakannya. Karena jika hal itu tidak dilakukan, maka keluarga mereka tidak akan memiliki pendapatan. Kaum laki-laki di daerah terpencil seperti itu bisa menerima kaum perempuannya mengemudi kendaraan untuk bekerja dan para laki-laki itu tidak keberatan, disamping alasan, di daerah terpencil jarang ditemukan banyak orang yang lalu lalang dan melihat kebebasan para perempuan itu bekerja. Tapi begitu mendekati daerah urban yang memiliki jumlah penduduk lebih banyak, kota lebih ramai, kaum perempuan dilarang mengemudi kendaraan dengan alasan yang sama, yaitu kemungkinan menimbulkan dosa. Selain itu, di kota besar banyak terdapat transportasi umum. Perempuan bisa keluar dari rumahnya dan menggunakan transportasi umum dengan ditemani para muhrimnya. Karena alasan ini, masyarakat Arab Saudi menganggap bahwa kaum perempuan tidak perlu mengemudi kendaraan mereka sendiri.  (ref. https://www.quora.com/Are-Saudi-women-still-not-allowed-to-drive-If-yes-what-is-the-main-reason)

 

ref. Kompas

Arab Saudia yang Modern: Dekrit Raja Salman yang Mengijinkan Perempuan Menyetir! | admin | 4.5