Anomali itu Bernama Fadli Zon
Sepanjang saya bergabung dengan Seword, saya sudah menulis banyak topik, tokoh, dan peristiwa dari berbagai sudut pandang. Tapi saya memang belum pernah menulis tentang sosok anggota Dewan yang terhormat. Hari ini ijinkan saya memberikan “keistimewaan itu” pada salah satu personil Duo F, yaitu Fadli Zon. So, cekidot……

Awesome and amazing
Fadli Zon is awesome
Fadli Zon (46 tahun) jelas bukan orang sembarangan, bagi yang belum tahu, ijinkan saya berbagi sedikit informasi penting tentang Beliau ini, versi Google 🙂 (sumber). Yang menarik, FZ pernah mengenyam pendidikan di berbagai Universitas di berbagai negara. Beasiswa pertama dia dapatkan selepas SMA saat kuliah San Antonio, Texas, Amerika Serikat dan lulus dengan predikat summa cum laude. Dia juga pernah mengenyam pendidikan di London School of Economics and Political Science (LSE). Hebatnya lagi, dia juga sempat mencicipi bangku perguruan tinggi Universitas Indonesia ketika mengambil gelar Doktor. Just info, mencicipi bangku perguruan tinggi itu hanya istilah yang kurang lebih berarti pernah kuliah, bukan ngemil bangku kuliah. Emank loe pikir, Fadli Zon sejenis binatang pengerat? Mikiiirrr……..
Fadli Zon juga terbukti berotak encer, bukan yang seperti kita pikirkan selama ini, bahwa otak FZ sudah habis dimakan oleh Zombie. Hal ini terbukti dengan terpilihnya FZ menjadi Mahasiswa berprestasi (Mahasiswa teladan-lah kira-kira) tingkat Nasional (woooowww ……awesome) sebanyak dua kali. Awesome….awesome…….. just info lagi, kata “awesome” jangan dibaca “asem”, artinya bisa beda bangeeeetttt.
Saya akan memberikan satu lagi prestasi yang sangat bisa membuat kita sekalian merasa bangga, sekaligus ternganga. Pada 8 Oktober 2015, Fadli Zon dipilih sebagai Presiden Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) atau Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia menggantikan presiden sebelumnya, Garcia Cervantes yang berasal dari Meksiko. Ia terpilih secara aklamasi dalam rapat Dewan Direksi GOPAC yang berlangsung di Yogyakarta yang dihadiri sejumlah perwakilan GOPAC regional Afrika, Arab, Amerika Latin, Asia Timur, Oseania, Karibia, dan Amerika Utara. Kalau kalian prestasinya apa? 😛
Fadli Zon is Amazing
Kepedulian FZ terhadap bangsa ini akhirnya membuat dia mendirikan Partai Gerindra bersama Prabowo Subianto. Melalui kelihaiannya juga, akhirnya Fadli Zon bersama Koalisi Merah Putih berhasil mempecundangi PDI-P, untuk akhirnya sukses mengangkangi kursi Ketua dan Wakil Ketua DPR yang terhormat, awesome.
Selain berbagai prestasi di bidang akademis dan politik, ada hal lain yang musti kita ketahui juga. Seperti ada ungkapan hangat-hangat titik-titik ayam, begitu juga hati dari FZ, hangat dan lembut. Hal ini terbukti dengan beberapa kejadian yang istimewa. Masih ingat nggak kita, ketika Fadli Zon dengan gagah berani mendatangi Rumah Sakit Sumber Waras, yang saat itu sedang ramai dibicarakan orang. Padahal kasus itu adalah bagian dari sengketa antara Ahok dan DPRD DKI, tapi FZ sebagai anggota DPR Pusat menyempatkan diri untuk mendatangi tanah yang sedang jadi buah bibir media. Beliau juga menyempatkan diri untuk memberikan komentar di banyak media dengan kesimpulan yang luar biasa amazing dan tentunya awesome banget.
Pada 23 Oktober 2014, Muhammad Arsyad Assegaf, seorang asisten tukang sate warga Ciracas, Jakarta Timur, ditahan Bareskim Polri atas tuduhan pornografi, penghinaan, dan perbuatan tidak menyenangkan dengan melanggar Pasal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 51 UU ITE atas tindakannya mengunggah gambar hasil suntingan yang menunjukkan Presiden Joko Widodo sedang beradegan seksual dengan mantan presiden Megawati Soekarnoputri di media sosial
Fadli Zon merespon dengan mengunjungi keluarga Muhammad Arsyad dan menyatakan ingin membantu proses penangguhan Arsyad yang ketika itu sudah ditahan, dengan menyiapkan tim pengacara. Sebelum bertemu dengan petugas kepolisian, Fadli Zon memberikan pernyataan bahwa pemerintah tidak seharusnya mengkriminalisasi wong cilik, dan hukum harus bisa tegas kepada siapa pun yang melanggar, baik wong cilik maupun pejabat tinggi negara. Di hari yang sama, ia dan keluarga Arsyad mengunjungi Arsyad di Bareskim dan menyampaikan bahwa kasus ini berlebihan dan merupakan bentuk politisasi hukum.

Amazing and awesome
Tindakan ini telah membuka mata kita, sekaligus menunjukkan sisi yang amazing dari seorang Fadli Zon, pembela rakyat kecil. Tapi tolong, jangan kaitkan dengan peristiwa ketika anak Fadli Zon mengunjungi Washington DC, Amrik. Peristiwa itu hanyalah gambaran kecintaan seorang FZ kepada anaknya, bukan permintaan fasilitas khusus sebagai anggota Dewan, sama sekali bukan.
Yang saat ini, lagi menarik perhatian media, tentunya adalah kasus surat sakti Pimpinan DPR kepada KPK. Isi suratnya kurang lebih menyatakan, supaya KPK menunda pemeriksaan terhadap Setya Novanto. Lebih jauh, FZ menyatakan dia bukan sedang mengintervensi kerja KPK, melainkan sedang menyampaikan aspirasi rakyat. http://news.liputan6.com/read/3094081/fadli-zon-sebut-surat-tentang-setya-novanto-ke-kpk-aspirasi-rakyat
Kok menyampaikan aspirasi rakyat? Bukankah Setya Novanto adalah Ketua DPR, yang berarti dia adalah ketuanya Wakil Rakyat. Gini lho, fren. Menurut Fadli Zon, walaupun Setya Novanto adalah Ketua DPR, dia juga adalah seorang rakyat juga, jadi boleh juga menyampaikan “aspirasinya” kepada seorang anggota Dewan. Ini kan pemahaman yang sangat amazing and very awesome.
Yang menarik adalah, dungaren, tidak biasanya, beberapa anggota Dewan yang lain terkesan tidak memberikan pembelaan kepada FZ. Tidak kurang Agus Hermanto, yang juga merupakan Wakil Ketua DPR, mengaku tak pernah mengetahui adanya pembahasan mengenai surat tersebut. Wakil Ketua DPR yang lain Taufik Kurniawan juga menyatakan hal yang senada. Bahkan beliau menyatakan keberatan jika surat tersebut diatasnamakan pimpinan DPR.
Yang sangat sangat super paling menarik, tentunya pernyataan sohib dari FZ dari sesama Partai Gerindra, Desmond Mahesa. Desmond yang juga layak dipanggil sebagai “Gunawan” (gundul tapi menawan), ternyata malah menyatakan bahwa surat tersebut adalah bentuk intervensi hukum. Ulalalalalala…….. kalau menurut Valentino Simanjuntak, ini bisa dikategorikan jurus “membuat prahara Rumah Tangga” atau mungkin termasuk strategi “merusak kestabilan Rumah Tangga lawan: Mengobrak abrik pertahanan lawan”
Seperti yang saya yang saya katakan berkali-kali, Fadli Zon is amazing. Konsistensinya sangat mengagumkan. Nyinyirnya itu selalu fresh, plus ide untuk menyalahkan pemerintah dalam setiap kesempatan begitu kreatif. Saya yakin otak cerdas dan kekayaan intelektual dari FZ patut dilestarikan. Kalau saya boleh usul, FZ lebih baik disuntik formalin lalu dijadikan monumen peringatan bagi kita semua. Monumen penting untuk membuat kita sadar, betapa IQ yang tinggi itu perlu dan harus diimbangi EQ yang baik.
Sebagai penutup, saya mengharapkan agar para pembaca Seword tidak mengganti huruf “ma” dari kata “amazing” menjadi huruf “n”. Karena itu akan membuatnya menjadi kata “anz*ng”. Saya pikir, kata itu tidak baik, walaupun mungkin lebih pantas
#aku kok ngelu
Untuk menyaksikan tulisan yang awesome dan amazing lainnya, klik di sini