simple hit counter

Novel Curiga Saracen Kaki Tangan Pemerintah, Apa Sih Yang Tidak Pernah Dicurigai Orang Ini?

Kemarin Jonru menjadi mega bintang dengan menjadi narasumber di acara ILC dan debatnya bersama Akbar Faizal terkait postingan di media sosial yang mengatakan orangtua Jokowi tidak jelas. Tidak jelas bagaimana? Memangnya orangtua Jokowi itu mirip hantu yang tak jelas dilihat dengan mata telanjang? Ada-ada saja. Tapi pihak istana sudah buka mulut, masa Presiden ngurusin Jonru? Sedih, ternyata Jonru selama ini tak dianggap. Tapi bagus juga sih, terlalu menghabiskan waktu mengurusi satu orang seperti dia. Lebih baik urus hal penting. Mari kita skip.

Ternyata ada satu orang lagi yang ikut komentar, yang komentarnya lebih baik pembaca nilai sendiri. Orang yang dimaksud adalah Novel Bamukmin. Sudah tahu ya siapa orang ini. Komentarnya terkait dengan Saracen. Begini komentarnya seperti diberitakan suara.com. Orang ini mengatakan munculnya Saracen adalah reaksi panik pemerintah atas kekalahan sejumlah partai penguasa.

“Justru jaringan ini muncul, orang orang yang diduga (sebagai) kaki tangan pemerintahan. Jadi diduga seperti itu, karena yang dirugikan dan diserang medianya pejuang Islam. Mereka maling teriak maling,” kata Novel. Sebagai penutup, Novel menambahkan, “Siapa lagi pemecah belah bangsa dan agama kalau bukan Komunis? Kita umat beragama ingin dihadap hadapkan.”

Hmmm, pening bin pusing membaca statement orang ini. Jujur, kalau penulis lain yang ulas pasti orang ini sudah dikuliti habis-habisan. Tapi saya bukan tipe seperti itu karena lebih suka pakai cara yg lebih halus namun mengedepankan alasan logis. Mari kita bahas statement Novel ini. Saracen kaki tangan pemerintah? Ada bukti tidak? Kalau tidak ada, lebih baik jangan mengeluarkan statement seperti itu.

Mengambil kesimpulan seperti itu (apalagi tanpa bukti kuat) sama saja memperkeruh suasana. Lagipula kabarnya kepolisian sudah mengantongi 11 rekening Saracen dan sedang meminta PPATK untuk menelusuri aliran dananya. Nanti akan ketahuan kok siapa yang maling teriak maling. Juga ada kabar katanya kepolisian sudah mengantongi nama para pemesan jasa Saracen, tapi masih dirahasiakan karena butuh penyelidikan lebih lanjut dan bukti yang kuat.

Tanpa bukti kuat, mana boleh sembarangan bikin kesimpulan. Setuju tidak nih? Tapi Novel, saya tak tahu apakah punya bukti kuat atau tidak, mengatakan Saracen adalah kaki tangan pemerintah. Tak eloklah bikin kesimpulan seperti itu. Benci boleh, tapi kalau mau menuding sebaiknya ada bukti dan referensinya. Kalau ada bukti, ayo beberkan ke publik, jangan hanya berstatement atas dasar emosi belaka.

Lagian wajar, sejak kapan orang ini dukung pemerintah? Setiap ada isu, selalu saja pemerintah yang jadi kambing guling, eh kambing hitam. Dan lagi-lagi mengungkit komunis. Padahal sampai sekarang tak ada buktinya, tapi isu komunis terus dipanas-panasi oleh beberapa orang. Apa maksudnya ini?

Yang jelas dan terang benderang itu khilafah yang mau menjamur di Indonesia. Sudah lihat belum video mahasiswa yang melakukan sumpah negara khilafah? Itu baru jelas dan nyata. Jangan memutarbalikkan fakta dong. Komunis hanyalah isu yang didengungkan entah siapa dan entah apa tujuannya. Palingan buat memojokkan pemerintah.

Jadi tolong buka mata. Sudah jelas kok beberapa bulan sebelumnya banyak sekali ujaran kebencian dan SARA di media sosial terutama pada waktu pilkada. Masifnya sungguh keterlaluan. Memangnya siapa yang paling dirugikan dari ini semua? Pemerintah, kan? Mungkinkah pemerintah merusak imejnya sendiri, bikin hoax dengan tuduhan ke diri sendiri lalu menuduh orang lain? Hanya orang bodoh dan sinting yang mau melakukan itu.

Memangnya siapa yang ungkit isu PKI dan komunis? Pemerintah?

Siapa yang panas-panasi isu pemerintah antek Aseng dan Cina? Siapa yang sebarkan postingan kalau negara ini akan mengalami Cinaisasi? Pemerintah?

Siapa pula yang sebarin isu 10 juta pekerja Cina menyerbu Indonesia? Pemerintah?

Siapa yang komporin kalau utang pemerintah kian membengkak, tak sanggup bayar uang, sebentar lagi negara mau dijual? Pemerintah?

Dulu ada gerakan tarik tunai massal untuk goyangkan ekonomi, siapa yang ngomporin? Pemerintah?

Siapa yang gaungkan kalau pemerintah rezim diktator, otoriter, tukang krimiminalisasi ulama? Pemerintah?

Siapa yang lakukan itu semua? Pemerintah sendiri? Tolong jangan mengada-ada. Semua salah pemerintah. Begini salah, begitu salah. Maju kena mundur pun kena. Kayak film Warkop DKI aja. Begini saja deh, kita tunggu kepolisian mengungkap siapa pelakunya biar ketahuan siapa yang benar dan siapa yang asal-asalan bikin kesimpulan. Tapi kayaknya percuma, nanti dibilang rekayasa lagi. Suka-suka dia aja lah.

Bagaimana menurut Anda?

http://m.suara.com/news/2017/08/30/160622/sekjen-fpi-jakarta-curiga-saracen-kaki-tangan-pemerintah

Novel Curiga Saracen Kaki Tangan Pemerintah, Apa Sih Yang Tidak Pernah Dicurigai Orang Ini? | admin | 4.5