simple hit counter

Eggi Sudjana: Kalau Saya Tetap Diperiksa, Berarti Ngajak Perang. Eggi Punya Pasukan?

Perang? Memang situ punya pasukan? Perang dimana, di dunia maya apa di dunia nyata? Lah, pasukan dunia maya anda kan sudah tercerai berai. Lalu, mau perang dimana? Perang di dunia nyata, sama polisi, tentara, negara atau perang dengan rakyat Indonesia? Dan semua pertanyaan ini pasti tak bisa dijawabnya.

Sejak daftar kepengurusan Saracen beredar dan menjadi viral, sejak itu pula Eggi Sudjana mulai sering terdengar komentar-komentarnya. Celotehan-celotehan Eggi Sudjana mengingatkan kita pada Rizieq Shihab. Dulu Rizieq Shihab juga sering sekali mengeluarkan pernyataan-pernyataan dalam usahanya untuk menangkis semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. Tapi semakin banyak Rizieq bicara, semakin terlihat salah. Dan minggat, adalah konfirmasi seorang Rizieq Shihab bahwa ya, dia bersalah. Agama Islam kan mengajarkan, jangan takut kalau benar, hadapi lawan dengan jantan. Eh ini kabur. Lalu apa yang bisa dibenarkan? Semuanya langsung terlihat dan terbuka salah.

Sekarang Eggi Sudjana, yang pernah menjadi kuasa hukum Rizieq Shihab, memiliki perilaku yang sama. Dia dengan segala kemampuan dan ilmu hukumnya berusaha menyanggah informasi yang disampaikan langsung oleh para tersangka tentang keterlibatan dirinya dalam susunan kepengurusan Saracen.

Saya mendengarkan keterangan dari Jasriadi tentang asal usul nama Eggi Sudjana ada didalam daftar kepengurusan. Menurutnya itu BARU WACANA. Lalu pertanyaan berikutnya Jasriadi jawab bahwa dia tidak mengenal orang-orang yang tertulis dalam daftar itu KECUALI Bang Ijal, Agus Setiawan, Popi, Faizal, PAK EGGI SUDJANA. Artinya Jasriadi MENGENAL Eggi Sudjana, makanya nama dia masuk ke dalam wacana yang belum  dilegalkan. Saya bisa bertaroh, Saracen TIDAK AKAN PERNAH MELEGALKAN usaha mereka kecuali membuat satu usaha fiktif dengan kegiatan fiktif untuk menjadi KEDOK USAHA JUAL BELI BERITA HOAX. Apa mungkin di Akte Pendirian Usaha yang dilakukan oleh Notaris akan ditulis “Jenis usaha : Jual Beli Berita Hoax” ?? Yang ngga-ngga saja.

Saya membandingkan dengan pengalaman pribadi ketika mendirikan usaha dan mendirikan sebuah yayasan dimana saya harus mempunyai susunan kepengurusan. Kalau saya memiliki jumlah team yang lengkap, nama-nama mereka dengan mudah bisa saya masukkan ke dalam susunan kepengurusan TANPA HARUS MENANYAKAN KESEDIAAN MEREKA. Dilalahnya jumlah team saya kurang dari jumlah pengurus yang disyaratkan, maka saya BERWACANA siapa-siapa yang akan saya AJAK.

Apalagi Saracen. Sebuah kegiatan terrencana untuk menjual berita hoax. Orang-orang semacam Jasriadi, mereka hanya rakyat biasa yang tidak memiliki kepentingan apapun dalam perpolitikan Indonesia KECUALI masalah ekonomi dapur rumah tangga. Jasriadi seorang yang cerdas, memiliki keahlian tapi malas dan lebih memilih jalan secara instant untuk mencari penghidupan, Saracen adalah jawaban dari kebutuhan dia.

Setiap individu yang terkait dengan usaha yang dilakukan oleh Saracen, SADAR DAN TAHU PERSIS, bahwa usaha ini berbahaya karena melanggar begitu banyak hukum dan peraturan. Sadar akan akibat yang bisa ditimbulkan pada bangsa dan negara, sadar pihak-pihak mana yang akan tertarik untuk menggunakan jasa mereka dan sadar BERAPA JUMLAH UANG KEUNTUNGAN YANG AKAN MEREKA RAUP DAN BAGIKAN. Wah bisa kaya mendadak deh!

Eggi Sudjana tertulis dalam daftar dan dikenal oleh Jasriadi dan DIWACANAKAN untuk menjadi pengurus. Artinya, Eggi TAHU keberadaan dan apa yang dilakukan oleh Saracen. Apalagi kalau kita melihat latar belakang Eggi Sudjana. Nyambung sudah tuh!

Eggi Sudjana terlibat dalam team sukses Prabowo Subianto dalam pertarungan Pilpres 2014 lalu. Dan ketika Prabowo kalah dalam Pilpres 2014, Eggi Sudjana menjadi salah satu team kuasa hukum di Mahkamah Konstitusi. Dia bersama 10 pengacara lain, tergabung dalam Team Pembela Merah Putih yang datang mewakili gugatan Prabowo-Hatta ke MK. Setelah usai masalah gugatan KMPret ke MK dan kalah, nama Eggi Sudjana jarang terdengar, sampai kemudian kasus Rizieq Shihab mencuat ke permukaan. Eggi bertindak sebagai koordinator dari 700 orang kuasa hukum Rizieq Shihab.

Jadi SANGAT WAJAR, kalau polisi tetap berkehendak untuk memeriksa Eggi Sudjana. Apalagi  Kapolri Tito Karnavian menegaskan, TIDAK ADA SATU PUN PEMBUAT DAN PENYEBAR BERITA HOAX SERTA UJARAN KEBENCIAN YANG BISA SELAMAT DARI PROSES HUKUM. Sepak terjang Eggi Sudjana dan kegiatan usaha setan kelompok Saracen, ibarat pucuk dicinta ulam tiba.

Pak Eggi, anda kan seorang sarjana hukum yang paham akan hukum, kalau anda yakin tidak bersalah, tidak usah itu mengancam-ancam “Artinya mengajak perang!”. Polisi masih merasa kasus Saracen ini gelap dan perlu diterangi. Nah anda berpendapat kalau kasus Saracen dimata anda sudah terang benderang, ya sudah, bantu polisi. Sialnya, nama anda masuk ke dalam daftar yang diakui oleh Jasriadi masih wanaca, Jadi kalau anda sampai diperiksapun, Polisi punya alasan yang kuat.

Koaran anda persis Rizieq Shihab yang mengatakan bahwa dirinya sudah dikriminalisasi, dan sekarang anda juga berkata sama, “Kalau tetap saya diperiksa, sudah terang benderang saya tidak terlibat, berarti saya jadi target. Ini namanya kriminalisasi. Tidak kriminal dibuat kriminal. Berarti ajak perang”.

Jujur saja Pak Eggi, semakin anda menghindar, semakin besar kecurigaan kami bahwa anda memang benar-benar terlibat. Apalagi latar belakang anda sangat mendukung dan nyambung dengan usaha menjual berita hoax, berita-berita untuk menjatuhkan Jokowi dan menfitnah pemerintahannya, yang Saracen lakukan.

Apalagi pakai acara ngancam perang segalan, dulu juga Rizieq Shihab bilangnya sama. Dia juga ngajak revolusi.

 

 

ref. https://www.youtube.com/watch?v=J4ROQgQbzXA

http://wartakota.tribunnews.com/2017/08/26/eggi-sudjana-kalau-saya-tetap-diperiksa-berarti-ngajak-perang

Eggi Sudjana: Kalau Saya Tetap Diperiksa, Berarti Ngajak Perang. Eggi Punya Pasukan? | admin | 4.5