Fadli Zon: Kenaikan Anggaran 1 T Masih Kecil. Ngaca Dulu, Sadar Gak DPR Lembaga Terkorup?

detik.com
Masih ingat dengan Bapak Oli Pembangunan, yang entah kerasukan apa sehingga orang ini mengatakan bahwa korupsi adalah oli pembangunan, korupsi pertanda ada pembangunan. Dialah Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI yang terhormat. Wakil rakyat yang begitu dicibir karena ucapannya ini. Belum lagi nyinyirannya terhadap pemerintah yang seolah tak pernah reda. Tiap hari, tiap isu ada saja nyinyirnya.
Kali ini Fadli Zon ikut mengomentari isu kenaikan anggaran untuk DPR. Kenaikan anggaran DPR untuk tahun 2018 adalah sebesar 1 trilun menjadi Rp 5,7 triliun. Katanya kenaikan tersebut masih kecil karena kenaikan tersebut masih belum mencapai angka 0,5 persen dari APBN. “Setahu saya DPR dari sisi anggaran termasuk yang paling kecil dibandingkan lembaga-lembaga lain. Dibanding Kepolisian, TNI. Itu kalau tidak salah hanya 0,34 persen dari APBN. Jadi sampai 0,5 persen pun nggak. Saya kira masih relatif kecil,” kata Fadli (detik.com).
Seperti yang saya katakan, saya bingung dengan pernyataan 1 T masih dianggap kecil. 1 T sama dengan 1000 miliar rupiah. Ini angka yang sangat besar sekali, yang jika dipakai untuk hal lain, dampaknya akan sangat terasa. Fadli Zon hanya melihat dari sisi 0,5 persen. Kalau itu sih memang kecil, tapi jangan lupa APBN kan besar sekali, jadi 0,5 persen pun akan menjadi besar nilainya.
Lihat tuh simpang susun Semanggi yang membutuhkan biaya hanya 300an miliar Rupiah. Dengan uang 1 T bisa bangun berapa puluh kilo jalan. Dengan jumlah uang yang sama berapa panjang trotoar yang bisa dipercantik. Dengan uang tersebut berapa banyak sekolah yang bisa diperbaiki. Anggota DPR merasa gedung DPR sudah makin sempit, tak sadar masih banyak gedung sekolah yang kondisinya mengenaskan. Mereka ini cuma mau enaknya saja.
Dan sepertinya Fadli Zon pura-pura amnesia kalau DPR belum lama ini baru saja memenangkan penghargaan bergengsi sebagai lembaga terkorup di Indonesia menurut survei Global Corruption Barometer (GCB) pada tahun 2017. Dan lucunya DPRD juga termasuk salah satu lembaga terkorup. Dua duanya sama saja, baik di pusat maupun yang di daerah, banyak siluman tikus pencuri uang rakyat. Ini sudah sering diberitakan, harusnya Fadli Zon sadar ini.
Dengan status sebagai lebaga terkorup di Indonesia, wajarlah kenaikan anggaran akan dibalas dengan sinis dan kritikan. Namanya juga korup, pastinya sering main mata. Banyaknya anggota dewan tertangkap adalah bukti tak terbantahkan. Masyarakat sudah menilai negatif lembaga yang satu ini, merasa pesimis kalau kenaikan anggaran bukan untuk kepentingan nasional melainkan untuk titik titik yang sudah pembaca sadari sejak dulu.
Coba kalau lembaga ini becus, rakyat pasti rela dan fine-fine saja dengan kenaikan anggaran ini. Bahkan tak akan protes kalau lebih dari itu. Asal kerjanya becus. Lah ini, tanya deh ke seluruh penduduk Indonesia mengenai kinerja DPR. Yakinlah mayoritas akan memberikan komentar yang sadis bin pedas level mampus. Ibarat kerja tidak memuaskan tapi terus minta haknya diperbanyak.
Fadli juga membandingkan anggaran DPR RI dengan negara lain. Menurutnya kenaikan tersebut masih dalam batas wajar. Perbandingan yang seperti apa? Masalahnya parlemen dan lembaga legislatif di negara lain tidak sekorup lembaga terhormat kita di negara ini. Korupsi di negara ini masif, mengakar kuat, seolah sudah hal yang lumrah. Di negara lain korupsi kecil, tak seperti di sini yang memakai prinsip korupsi berjamaah. Tikus-tikus di sini sangat ganas.
Di negara luar, banyak pejabat mengundurkan diri ketika ketahuan terlibat skandal, konspirasi, penyalahgunaan kekuasaan atau korupsi. Mereka tahu malu dan mundur saat didesak mundur. Lah di sini, banyak yang bermuka badak. Disuruh mundur tak mau mundur, malah cengar cengir sok akrab. Dengan muka tebal mereka konsisten tak mau mundur. Sebagian yang terbukti terlibat korupsi malah seolah tak merasa berdosa, senyam senyum dadah dadah di depan wartawan dengan tampang sok polos seperti bayi. Kulit mukanya jauh lebih tebal dan keras dari pintu brankas bank.
Jadi komentar Fadli ini mirip yang sudah-sudah. Bagi anggota dewan uang segitu dianggap kecil, tapi bagi rakyat itu sangat besar. Heran saja dengan gaji dan fasilitas yang wow, masih saja diganjar lembaga terkorup. Dengan tunjangan sana sini tapi kinerjanya tak sehebat yang diperlihatkan. Malah lebih banyak memperlihatkan kekonyolan yang bikin kita geli. Tiap tahun minta naik ini itu, tapi masalahnya kinerjanya ada naik tidak? Tingkat kepuasan masyarakat naik tidak? Rasanya tidak deh.
Bagaimana menurut Anda?
https://m.detik.com/news/berita/d-3594748/anggaran-dpr-2018-naik-rp-1-triliun-fadli-zon-itu-masih-kecil