simple hit counter

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia di Era Jokowi Meningkat

detik.com

Pemerintahan Jokowi selama ini sebenarnya tidak hanya berpusat pada infrastruktur atau pembangunan secara fisik. Dengan menilik kemajuan pembangunan manusia Indonesia di era Jokowi, banyak bukti yang sahih menunjukkan betapa besar perhatian sang pemimpin negara ini kepada pembangunan manusia Indonesia.  Data dari UNDP tahun 2016  menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan berhasil dicapai Indonesia dalam hal harapan hidup saat lahir, rata-rata tahun bersekolah, harapan lama bersekolah dan pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita selama periode tersebut.

Berdasarkan laporan UNDP tahun 2016,  Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (IPM) tahun  2015 adalah 0.689. Nilai IPM meningkat 30,5 persen dari nilai pada tahun 1990 yang hanya sebesar 0,528. Perinciannya kemajuan dari rentang 1990-2015: faktor peningkatan harapan hidup meningkat 5.8 tahun, rata-rata lama bersekolah yang dijalanai oleh ornag berusia 25 tahun ke atas meningkat 4.6 tahun dan harapan untuk lama bersekolah bagi anak-anak meningkat 2.8 tahun.  Dalam peringkat yang dikeluarkan UNDP tersebut, peringkat Indonesia berada di ranking 113 dari 188 negara.

Sekarang mari kita bandingan data yang termutakhir yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik di laman bps.go.id hari Senin, 17 April, 2017. Perhatikan dengan cermat bahwa komponen pembentuk IPM secara keseluruhan mengalami peningkatan dibanding tahun 2015.  Untuk bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 70,9 tahun atau meningkat 0,12 tahun dibandingkan 2015.

Anak-anak usia 7 tahun juga memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,72 tahun atau meningkat 0,17 tahun dibandikan tahun sebelumnya. Penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,95 tahun atau meningkat 0,11 tahun dibandingkan 2015. Selain itu, pengeluaran per kapita masyarakat juga telah mencapai Rp10,42 juta pada 2016. Nilai itu meningkat Rp 270 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari data BPS tersebut maka jelas wajah pembangunan manusia Indonesia mengalami perubahan yang sangat berarti. Tren positif tentang kemajuan pembangunan manusia Indonesia seharusnya dapat menepis pandangan miring dan suram mengenai kualitas manusia Indonesia saat ini.

Penulis mau mengajak kita untuk melihat bagaimana pembangunan manusia Indonsia itu secara konkrit sangat diperhatikan oleh Presiden Jokowi. Pemnulis akan memaparkan berbagai kebijakan Presiden Jokowi yang berorientasi pada pembangunan manusia Indonesia.

Pertama, pembangunan dalam bidang pendidikan.  Presiden Jokowi secara paralel menggenjot pembangunan infrastruktur pendidikan dan juga program Indonesia Pintar (PIP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kita selama ini  mendengar tentang program “Indonesia Pintar”, bagi sebagian orang yang tidak paham akan menangkapnya hanya sebatas jargon semata tapi bagi Presiden Jokowi ini bukan hanya semata-mata jargon politik. Pak Jokowi secara senyap tapi pasti mengeksekusi pembangunan dalam pendidikan yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Pembangunan pendidikan adalah pembangunan yang sangat mendasar dan menjadi hak bagi rakyat Indonesia dan karena itu Pak Jokowi memastikan ketersediaan akses pendidikan yang bagi dan layanan pendidikan bagi bagi nara didik di seluruh wilayah di tanah air . Ada sekitar 17 juta anak dari keluarga miskin dan rentan miskin sudah mendapatkan bantuan pendidikan untuk bisa belajar melalui pendidikan formal maupun non formal.

Selain itu, Kemendikbud seperti yang dilansir Merdeka.com juga sudah menugaskan sedikitnya 7.000 guru garis depan (GGD) untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik. Angka tersebut meningkat sepuluh kali lipat dari sebelumnya yang hanya sebanyak 797 guru. Pengiriman Guru Garis Depan (GGD) ke daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) bertujuan meningkatkan mutu pendidikan yang merata.

Akses pendidikan yang terjangkau dengan sarana pendidikan yang baik serta ketersediaan para pendidik menjadi rangkaian utuh dalam memajukan pembangunan manusia Indonesia.  Selain itu jangan lupa bahwa Presiden Jokowi adalah pemimpin yang sangat perhatian pada kemajuan literasi. Perhatian beliau pada buku menunjukkan teladan bagaimana dia menjadi model dan teladan bagi rakyat untuk tidak hanya melek membaca tapi juga mengejar dan menuntut ilmu dari buku yang adalah jendela dunia.

Kedua, pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Pak Jokowi menaruh perhatian penting pada pembangunan SDM (sumber daya manusia) Indonesia . Adalah universitas atau perguruan tinggi yang menjadi kawah candradimuka dalam penempaan dan pembentukan manusia Indonesia agar memiliki kompetensi yang mumpuni untuk berkarya di zaman yang sangat kompetitif ini.

Presiden Jokowi selalu menekankan pentingnya inovasi, kreativitas dan jiwa entrepreneurship yang harus dimiliki oleh generasi muda Indonesia.   “Saya harap Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2017 ini, akan lahir konsep-konsep pendidikan yang mengubah mentalitas bangsa menjadi bangsa yang lebih kompetitif dan inovatif,” ujar Presiden Jokowi seperti dilansir di laman ristedkti.

Presiden Joko Widodo sangat menekankan penggemblengan yang lebih serius bagi para mahasiswa sehingga dapat menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Inti pesannya sangat jelas, sebagai tempat yang strategis dan terdepan dalam mengantispasi perubahan maka universitas juga dituntut untuk dapat berubah, berbenah dan mempersiapkan diri.

Dengan lugas Presiden menginginkan kurikulum yang fleksibel, kekinian dan adaptif dengan perubahan zaman. Presiden ingin agar universitas di Indoensia jangan sampai ketinggalan.  “Kalau kurikulum tidak fleksibel, masih monoton, masih rutinitas, masih linier, ya ditinggal kita,” ucap Presiden.

Ini menjadi tugas dari Kementrian Ristekdikti dan para Rektor untuk mengupayakan kemajuan dan perubahan dalam pendidikan di perguruan tinggi sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing. Mudah-mudahan pesan Presiden segera diitindaklanjuti sehingga  perguruan tinggi kita tidak akan berjalan poco-poco tetapi mampu bersaing dan menghadirkan putra-putri terbaik bangsa untuk berkarya secara maksimal di negeri ini.

Ketiga, pembangunan dalam bidang karakter. Presiden Jokowi adalah pemimpin negara yang sangat peduli tentang pendidikan karakter. Buktinya 18 Juli lalu  Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri untuk membahas rancangan Peraturan Presiden tentang Pendidikan Karakter. Presiden Jokowi tidak hanya puas dengan adanya Permendikbud tentang pendidikan karakter di sekolah. Dengan adanya Peraturan Presiden tentang Pendidikan Karakter menmberikan bobot tersendri tentang pendidikan karakter itu di negara kita. Hal itu diakui oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin.

“Iya poinnya adalah bagaimana pendidikan karakter sebagaimana Nawa Cita itu lebih dikedepankan yang kaitannya dengan nilai-nilai integritas, religiusitas, nasionalisme, kemandirian dan gotong royong itu yang perlu ditekankan kepada seluruh anak didik kita,” lanjut dia. Dalam sejarah pendidikan baru kali ini ada Peraturan Presiden tentang pendidikan karakter yang menambah penguatan karakter itu untuk diterapkan dalam sistim pendidikan di Indonesia.

Melihat tidak hanya angkat, data tetapi langkah-langkah konkrit dari Presiden Jokowi dalam mengupayakan kemajuan manusia Indonesia membuat saya bersyukur dan bangga. Titik perhatian utama beliau bukan hanya secara fisik atau dari segi infrastruktur belaka. Presiden Jokowi ingin agar pembangunan manusia Indonesia makin meningkat mulai dari lini opendidikan dasar sampai perguruan tinggi.

Presiden Jokowi telah berhasil membumikan atau mendaratkan secara nyata gagasan besar dalam visi-misi Nawa Cita menjadi program-program yang terukur dan benar-benar dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Gagasan beliau tentang revolusi mental sudah mulai terwujud melalui proses pendidikan dan dengan meningkatnya kemajuan pembangunan  manusia Indonesia.

Perhatian dan kerja keras pemerintah saat ini untuk peningkatan kemajuan kualitas manusia Indoensia seharusnya mendorong setiap rayta sesuai dengan peran dan posisinya masing-masing untuk ikut mendukung secara nyata. Bagi para siswa, gunakan kesempatan untuk bersekolah, jagan tawuran atau melakukan bullying tapi tuntutlah ilmu dan miliki karakter yang baik.Bagi para mahasiswa, masa depan cerah menanti ketika Anda turut berkarya dalam masa studi Anda dengan melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas serta memiliki jiwa entrepreneurship yang tinggi.

Bagi para pendidik, maka ini kesempatan untuk mendidik generasi emas bangsa untuk dididik dan ditempa melalui pendidikan yang bermutu. Para pendidik menjadi inspirator dan motivator bagi para siswa untuk belajar secara holistik dengan wawasan kebangsaan yang baik sehingga akan menghasilkan para pemuda yang akan menggerakkan roda pembangunan bangsa di masa yang akan datang.

Baca juga :

Sajak :
        # Pancasila adalah Kiblat
        # Presidenku Kurus Tapi Jenius
        # Sajak Untuk BeTePe
        # Sajak buat Pak Basuki Tjahaya Purnama

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia di Era Jokowi Meningkat | admin | 4.5