Akun Media Sosial ini Memfintah Menteri Agama Mendukung LGBT
Bersumber dari link facebook berikut, https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1919924501616700&id=100007975065565&pnref=story
Sebuah postingan dengan bernada fitnah juga hasutan, telah berhasil menjadi viral di media sosial dalam kurun waktu yang tidak lama hanya berselang 17 jam dari sejak tulisan ini dibuat.
Mendeskripsikan maksud dalam status tersebut, akan diuraikan dalam beberapa bagian menurut pendapat penulis.
Mohon DI VIRALKAN
DAN cepet diganti ini MENTERI
Kalimat diatas beruraikan sebuah judul, yang jelas menghasut masyarakat agar “segeralah mengganti menteri agama ini”
MENTRI AGAMA KOK KAGAK NGERTI AGAMA INNA LILLAHI… Repost
Dari buya dive the radioman
TANGGAPAN MENTERI AGAMA YANG TIDAK TAHU PRINSIP AGAMA-KAH..!? (Tayangan Ini Jangan Sampai Dilupakan dan Harus Disuarakan Terus Agar Tidak Kebablasan..!!)
Kalimat diatas mempertanyakan kredibilitas Menteri Agama, selayaknya bagi dia bahwa Menteri Agama saat ini pak Lukman Hakim tidak mengetahui prinsip agama. Kemudian mengajak pembaca untuk jangan pernah melupakan bukti yang menurutnya bukti ini adalah suatu hal yang salah.
Maaf saja ya pak Menteri…
Jikalau anda seorang pejabat publik semisal Ahok (si penista agama itu), atau misalkan anda adalah pak kita… kitaaa… kitaaa Surya Paloh pemimpin partai Nasdem yang menyatakan “statement” sebagaimana apa yang anda sampaikan dalam tayangan video ini, maka saya sebagai rakyat muslim maklum semaklum-maklumnya apabila mereka berpendapat seperti itu.
Tapi anda selaku menteri Agama, beragama Islam pula..!? Sungguh keliru dan mengerikan sekali, jika anda sudi terlibat dan menyampaikan pernyataan yang sangat bertentangan dengan aqdah anda selaku muslim; NO MATTER WHAT.,!!
Dalam kalimat diatas “seandainya” yang bersuara adalah orang lain, seperti yang dijelaskan dalam status tersebut, mungkin tidak akan masalah, mereka akan maklum, karena dianggap pihak-pihak tersebut tidak mengerti tentang agama. Namun permasalahan disini adalah Menteri Agamalah yang berbicara maka menjadi masalah.
Lupakah anda akan dalil yang menegaskan;
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ، وَقَالَ: «أَخْرِجُوهُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ قَالَ: فَأَخْرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فُلاَنًا، وَأَخْرَجَ عُمَرُ فُلاَنًا
َDari Ibnu Abbas, katanya, “Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam melaknat para lelaki mukhannats dan para wanita mutarajjilah. Kata beliau, ‘Keluarkan mereka dari rumah kalian’, maka Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengusir si Fulan, sedangkan Umar mengusir si Fulan’.” (HR. Imam Bukhari).
Dalam riwayat lain disebutkan;
،لَعَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ المُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بالنِّسَاءِ والمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بالرِّجَالِ
Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wa sallam melaknat para lelaki yang menyerupai wanita, dan para wanita yang menyerupai laki-laki..!!” (HR. Imam Bukhari).
Sungguh masih terlalu banyak hadits shoheh lainnya yang menuturkan dengan terang dan jelas perihal LGBT ini. Dengan demikian, tidak selayaknya anda memanipulasi ketentuan al-Haqq, dengan menyatakan tidak perlu mengaitkan persoalan LGBT dengan masalah agama..!? Memangnya anda adalah sosok Ahok atau Surya Paloh, dimana mereka bisa jadi “buta huruf” dalil..!? Ingat anda menteri Agama, dimana tak ada pula satu agama pun, yang ridha kepada kaum yang melenceng seperti itu..!!
Wallahu tabaroka wa ta’ala a’lam.
Buya Dive The Radioman
Inti dari status tersebut terletak pada kalimat yang saya tebalkan (Bold) terakhir diatas. Disana jelas mempertanyakan mengapa Menag tidak mengkaitkan persoalan LGBT dengan masalah agama. Pembuat status mengkutip pernyataan ini dari Buya Dive The Radioman Namun entah dari sumber yang mana.
Membahas apa yang ia upload
Mengenai video yang ada, dapat dilihat pada screenshot bahwa video yang diungah olehnya berhasil ditonton sebanyak 1.2 juta kali dan jumlahnya terus meningkat, ini berbanding jauh terbalik dengan sumber dari video itu di laman youtube yang hanya ditonton sekitar 6.000 kali.
Video ini diunggah di laman youtube pada 31 Agustus 2016 silam, yang kemudian diunggah kembali pada sehari yang lalu tepatnya 31 Juli 2017 dengan bumbu diatas yang isinya hasutan dan juga provokasi.
Lanjut kemudian dia mengupload sebuah gambar pemberitaan, berhasil dicek sumber berita tersebut berasal dari lama okezone dari link berikut Menteri Agama Imbau Masyarakat Tak Kucilkan LGBT
Namun sayang gambar koran yang dia upload tidak bisa terlihat oleh saya, dan bersumber dari mana.
Membahas isi konten acara yang berlangsung.
Pada peringatan ulang tahunn ke 22, AJI memberikan penghargaan Tasrif Award kepada Forum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Interseksual dan Queer (LGBTIQ) yang terdiri dari sejumlah organisasi, individu dan kelompok yang memperjuangkan LGBT di Indonesia.
Tema peringatan hari ulang tahun ke-22 AJI saat itu adalah, “Media, Ekspresi, Keberagaman” yang merupakan bentuk keprihatinan AJI atas maraknya tindakan antikeberagaman, intoleransi, dan antipluralisme pada 2016.
AJI tidak ingin kehidupan berdemokrasi tercabik-cabik oleh sekelompok masyarakat. Masyarakat harus terus diingatkan pentingnya pluralisme
Alasan pemilihan tema kebebasan berekspresi karena banyaknya pelarangan dan pembubaran, seperti pelarangan pemutaran film dan peredaran penerbitan pers kampus, pembubaran pertunjukan seni di Bandung, hingga aksi intoleran yang menyerang tempat ibadah.
Kebebasan berekspresi, sebagai bagian dari hak asasi manusia, diatur dalam Pasal 19 DUHAM dan Pasal 28F Undang-undang Dasar 1945. Di dalamnya mencakup dua hal mendasar, yaitu hak untuk memperoleh informasi dan hak untuk berekspresi,
Terkait dengan Menteri Agama, sebenarnya sudah tertulis jelas dalam laman okezone bahwa
“LGBT adalah tindakan yang dilarang oleh agama, tapi bukan berarti kepada mereka yang orientasi seksualnya tidak sebagaimana seharusnya itu harus kita sisihkan dari agama. Bahkan agama harus merangkul mereka agar perilaku seksualnya sebagaimana yang diajarkan agama,” tutur Lukman seusai menggelar kegiatan halal bihalal dengan aparatur sipil negara (ASN) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Senin (3/7/2017).
Dalam kalimat yang saya tebalkan di atas, maka sudah diperjelas bahwa berita yang ada menunjukan kalau Menteri Agama Lukman Hakim menginginkan agar mereka dirangkul kedalam agama, agar perilaku seksual yang menyimpang tersebut bisa kembali lurus sebagaimana yang diajarkan oleh agama.
Tidak ada pernyataan dari Menteri Agama dalam berita dengan hubungan status fitnah yang ditujukan untuk menjelekan nama Pak Lukman Hakim tersebut.
Namun kalau bait yang dipermasalahkan adalah yang ada didalam video, pada menit 1:39 hingga 2.20, sebenarnya ini tergantung dari bagaimana cara seseorang mendengarkan. Kaitannya jelas kalau ditranskrip kan dalam sebuah bentuk text maka perkataan Menteri Agama adalah sebagai berikut:
Ada komunitas, saudara-saudara kita sebangsa, setanah air yang memiliki, situasi dan kondisi yang boleh jadi tidak sama dengan kita yang memperlukan perhatian, memerlukan atensi dan karenanya perlu pengayoman rangkulan kita semua, tanpa harus mempersoalkan perbedaan-perbedaan baik yang sifatnya filosofis atau yang kaitannya dengan agama dan lain sebagainya tapi sebagai sesama saudara sebangsa saya berfikir kita semua harus bergerak untuk bagaimana bisa bersama-sama membantu persoalan persoalan yang mereka hadapi ini
Disini Menteri Agama sudah sangat jelas, bahwa kita harus merangkul dalam artian bukan untuk mendukung mereka dari perilakunya yang menyimpang, melainkan kita harus merangkul mereka dalam urusan-urusan yang mereka hadapi. Supaya mereka mempunyai solusi dari permasalahan yang ada lalu bisa kembali menjadi normal sesuai dengan apa yang diajarkan agama.
Karena didalam video jelas, perwakilan dari LGBT pada forum tersebut, bercerita pengalaman hidupnya dulu, bahwa dia dibully, lalu kemudian tidak ada yang mendukung, dan ketika dikhawatirkan oleh orang tua yaitu sang ibu akhirnya kembali, namun ternyata saat sudah kembali nyatanya masih tetap dibenci oleh anggota keluarga lainnya yaitu sang “abang”, dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi kembali, setelah pergi, karena kebutuhan hidup maka dirinya kembali menjadi menyimpang.
Sebenarnya permasalahan yang dihadapi adalah seputar permasalahan hidup, terutama pada bagian “Ketika dirinya tidak dirangkul dan dibenci oleh saudara lalu ia pergi” . Begitu yang tertera di video yang tersaji, dan poin inilah yang harus dibenahi agar, tidak ada lagi korban-korban baru yang terjerumus masuk ke LGBT
Kalau mereka selalu dikucilkan, bagaimana mereka bisa kembali menjalani kehidupan yang normal? Kalau mereka selalu dibenci, plus dengan pemahaman agama yang setengah-setengah lantas para LGBT langsung sangat dikucilkan dari masyarakat. Akan jadi seperti apa Indonesia kedepannya? Karena disini kita juga yang berperan membuat mereka menjadi seperti itu, karena kita sebagai manusia, bukannya bersikap normal dan mencarikan solusi, tapi malah terus membully mereka.
Intinya, harus segera dicari solusi agar mereka bisa bekerja secara normal dimasyarakat, Lalu kemudian yang pasti mereka tidak akan berperilaku menyimpang, karena kebutuhan hidup mereka sudah terpenuhi cukup buat makan sehari-hari.
Fitnah terhadap Menteri Agama adalah sebuah bentuk kebodohan yang nyata oleh sebagian kalangan yang kerjaannya membenci tanpa memberikan solusii.
Saya bertanya kepada pihak yang memfintah atau membenci tersebut, lantas bagaimana tanggapan kalian dan solusinya terkait LGBT? Dibunuh? Dibuang keluar Indonesia? Diboikot dengan melempari mereka batu? Kalian membenci, kalian memaki, tapi kalian tidak pernah memberikan solusi apa-apa.