simple hit counter

Kurir JNE Membuang Ratusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Progam Jokowi

Pada hari minggu kemarin ditemukan ratusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) berserakan di Sungai Suko, Desa Rejosari, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Total KIS yang sudah ditemukan adalah 144 lembar.

Kasih Indrawati, warga yang pertama kali menemukan kartu mengatakan, penemuan berawal saat ia dan putranya bermain di pinggir sungai. Ia melihat amplop coklat mengambang dan isinya berserakan di sungai.

“Saya melihat banyak kertas putih-putih. Saya pikir sampah,” kata Kasih

“Ada kartu hijau putih, saya panggil anak saya dan minta turun ke sungai. Ternyata menemukan kartu yang sama dalam jumlah banyak,” jelas Kasih.

Akhirnya penemuan kartu ini dilaporkan ke polisi untuk ditindaklanjuti. Tidak wajar kalau kartu progam Jokowi bisa tiba-tiba berceceran seperti dibuang. Segala dugaan bisa muncul bila kejadian ini tidak diinvestigasi.

Setelah melakukan penyelidikan, ternyata kartu andalan Presiden Joko Widodo itu dibuang oleh kurir ekspedisi JNE. Kurir jasa ekspedisi JNE berinisial WH (28) ditetapkan sebagai tersangka kasus pembuangan 148 Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Sungai Suko, Kabupaten Blitar.

WH diketahui merupakan kurir JNE yang mendistribusikan ratusan KIS di Kelurahan Siwalankerto dan Bendul Merici, Surabaya Jawa Timur. Tersangka sengaja merusak dan membuang 148 KIS di sungai Suko. Dia juga memalsukan tanda terima peserta KIS.

Nah, sekarang polisi tinggal mencari alasan kenapa KIS ini dibuang oleh kurir JNE. Masak seorang kurir membuang paket yang seharusnya diantar? Ini kan sudah tidak wajar. Memangnya kita mau memesan barang secara online tapi saat diantar malah dibuang oleh kurirnya?

Saat ini, dugaan awal motif tersangka melakukan pengrusakan dan pembuangan kartu KIS adalah fee. Setiap pengiriman satu kartu ke alamat tujuan maka tersangka akan mendapatkan uang Rp. 1000.

Kemungkinan kurir JNE tersebut malas dan tidak mau capek. Daripada susah-susah cari alamat dan mengirimkan paket, dia langsung saja menandatangani sendiri form tanda terima dan membuang KIS untuk menghilangkan barang bukti.

Ini merupakan tindakan yang akan mencoreng nama baik JNE. Kita tahu sendiri JNE sudah lama berada di Indonesia dan layanannya termasuk sangat memuaskan. Bisnis online sendiri banyak yang memakai JNE sebagai jasa kurir.

Pihak JNE sendiri juga sudah menanggapi kejadian ini dan menyatakan akan bertanggung jawab. JNE juga akan mengakomodasi biaya kesehatan yang ditanggung penerima JKN-KIS akibat permasalahan ini, sampai dengan kartu diterima peserta yang bersangkutan.

“Kami siap bertanggung jawab, dan akan menindak tegas sesuai ketentuan hukum berlaku semua pihak baik di internal perusahaan maupun mitra yang tidak menjalankan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan,” kata VP Marketing JNE Eri Palagunadi

Kita harus salut dengan respon cepat JNE atas kejadian ini. Nama baik mereka tetap terjaga dan pihak yang dirugikan juga mendapatkan kompensasi. Mereka tidak membantah maupun mengelak atas kesengajaan kurir mereka. Perusahaan seperti inilah yang dapat terus berkembang dan akan terus dipakai oleh konsumen.

JNE merupakan distributor kartu JKN-KIS untuk peserta PBI. BPJS Kesehatan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan PT TIKI-JNE melalui proses pengadaan sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam kontrak, disebutkan kedua distributor tersebut berkewajiban mendistribusikan kartu JKN-KIS sesuai dengan pembagian wilayah. Wilayah distribusi JNE adalah wilayah Sumatera, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.

Dengan begini maka kejadian pembuangan KIS ini sudah menemui titik terang. KIS dibuang karena kurir yang malas. Pihak JNE juga sudah bertanggung jawab dan akan menindak kurir yang malas tersebut.

Kita harap saja tidak terjadi lagi kejadian yang serupa. KIS itu membantu masyarakat banyak lho, masak dibuang hanya gara-gara malas?

Kurir JNE Membuang Ratusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Progam Jokowi | admin | 4.5