simple hit counter

Haru Melihat Muslim dan Kristen Di Palestina Bersatu Mempertahankan Masjid Al-Aqsa dari Keganasan Israel

Yerusalem (Al-Quds) bukan kota biasa. Kota ini tidak bisa dibandingkan dengan kota-kota lain di seluruh dunia. Hal yang membedakan Yerusalem dengan kota-kota lain adalah kota ini sebagai kota penting dari tiga agama Samawi: Yahudi, Kristen dan Islam. Dari kota ini pula dua agama besar lahir: Yahudi dan Kristen.

Umat ke-tiga agama Samawi yang sama-sama mencintai Tuhan dan mengungkapkan kekaguman pada Sang Pencipta Galaxy Bima Sakti itu bisa beribadah di sini dengan caranya masing-masing di sebuah kompleks yang sama. Di sini tampak Tembok Ratapan dan orang-orang Yahudi memadahkan kecintaannya pada TUHAN (YHWH). Tampak pula Gereja Makam Kristus, di mana orang-orang Kristenmenggemakan nyanyian dan doa pada Tuhan. Juga Masjid Al-Aqsa yang merupakan tempat umat Islam menjalankan ibadah.

Yerusalem berarti “Kota Damai”. Namun sayang, situasi sebenarnya tidak sama dengan arti nama kota ini. Rasa curiga, kebencian, kekerasan bahkan penghilangan nyawa manusia bisa dilakukan dengan mudah. Ini sungguh ironis. Di kota dimana nama Tuhan diagungkan, ada pula kebencian dan pembunuhan terhadap ciptaan Tuhan. Apakah perdamaian akan terwujud di Yerusalem, kota yang memiliki arti “Kota Perdamaian” itu? Entahlah, sulit membayangkannya.

Beberapa saat lau, Polisi Israel menutup Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Israel melarang warga Muslim Palestina salat Jumat di Masjid tersebut. Penutupan Masjid ini dilakukan setelah dua polisi Israel ditembak mati oleh tiga pria bersenjata. Penutupan Masjid sebagai aksi balasan terhadap penembakan dua polisi Israel merupakan cara yang tidak masuk akal dan melanggar HAM.

Tindakan itu memicu kemarahan umat Islam di Palestina dan di seluruh dunia. Selain umat Islam, bangsa-bangsa di dunia juga mengutuk aksi Israel itu. Atas dorongan Indonesia, konferensi PBB menghasilkan Komunike yang isinya mengecam keras kebijakan Israel yang sempat menutup Masjid Al-Aqsa. DK PBBmenyebut tindakan itu sebagai sebuah perbuatan yang tidak beradab.

Penutupan masjid Al-Aqsa yang dilakukan Israel sebenarnya bukan hanya memicu kemarahan umat Islam. Di Palestina, warga yang beragama Kristenpun menyatakan kemarahannya. Mereka bersatu melawan tindakan dzolim Israel. Puluhan warga Muslim dan Kristen bersatu melalukan demonstrasi menentang penutupa Masjid Al-Aqsa. Di depan Gereja Bethlehem, sebelah selatan Tepi Barat puluhan orang itu menyerukan perlakuan semena-mena Isreal. Ini unik, demo membela Masjid dilakukan di depan Gereja. Saya membayangkan hal ini sebagai tindakan simbolik umat Kristen dan Islam di Palestina. Mereka menyerukan bahwa umat Kristen dan Islam di Palestina adalah satu.

Apa yang membuat mereka bersatu? Mereka memang satu. Muslim dan Kristen di Palestina selalu menyerukan bahwa mereka itu saudara. Jika ada saudara Muslim mengalami kesulitan, kesulitan itu juga dialami oleh saudaranya yang Kristen. Dalam situasi saat ini, di mana umat Muslim mengalami kesulitan karena penutupan Masjid Al-Aqsa, umat Kristen terpanggil untuk melakukan pembelaan.

Demikian juga dengan kekerasan yang dialami oleh orang Kristen, umat  Muslim merasakan kesakitan umat Kristen. Gary M. Burke melaporkan bentuk-bentuk kekerasan yang dilakukan Israel juga dialami umat Kristen, antara lain:

  1. Berulangkali umat Kristen mengalami penyiksaan. Gereja Lutheran di Betlehem pernah diserang oleh prajurit-prajurit Israel. Pintunya dirusak dan kantornya dirampok.
  2. Saat ini banyak orang Kristen di Palestina yang terpaksa mengungsi ke luar Palestina karena tekanan dari Israel.
  3. Orang Kristen Palestina menghadapi berbagai tantangan berat ketika mereka berusaha memahami identitas diri mereka di Timur Tengah. Banyak orang tidak memahami makna Israel sejarah sebagaimana tertulis dalam Alkitab dan Israel politik (Israel saat ini dan gerakan Zionismenya).

Apa yang dialami oleh umat Islam dan Kristen di Palestina adalah sama. Mereka sama-sama berada di bawah ancaman kekerasan Israel.

Illan Pappe, seorang kepala Bidang Sejarah di Universitas Exester, USA menemukan fakta-fakta sejarah bahwa sesungguhnya tindakan yang dilakukan oleh gerakan Zionisme menduduki tanah Palestina adalah tindakan genocida atau holocaust di jaman modern. Pendirian Negara Israel adalah pelanggaran HAM berat yang terjadi di abad 20. Ini sungguh kejam.

Sayangnya di Indonesia banyak orang keliru dan gagal paham dengan konflik di Palestina. Banyak orang memahami bahwa konflik Palestina – Israel adalah konflik agama, khususnya antara Islam melawan Israel yang beragama Yahudi. Parahnya ada yang menganggap konflik Palestina – Israel sebagai konflik antara Islam dan Kristen. Ini yang lebih parah.

Konflik Palestina – Israel adalah konflik kebangsaan, yaitu bangsa Palestina yang di dalamnya terdapat umat Islam dan Kristen melawan gerakan zionis Israel. Karena itu sangat disayangkan bila ada pihak tertentu menggoreng issue Palestina untuk kepentingan politik di Indonesia seperti yang sering dilakukan oleh PKS selama ini.

Melihat persatuan umat Islam dan Kristen di Palestina melawan Israel, kita yang di Indoneisa  harus bagaimana? Pahami bahwa konflik ini bukan konflik agama. Bagi umat Kristen, pahami bahwa Israel dalam Alkitab beda dengan Israel politik saat ini. Maka membaca Alkitab Perjanjian Lama harus dibarengi dengan memahami Perjanjian Baru supaya mengetahui apa pesan Alkitab.

Persatuan umat Islam dan Kristen di Palestina melawan Israel sebagai musuh bersama, kiranya menginspirasi kita di Indonesia untuk bersatu melawan musuh bersama yaitu: kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, kolusi, nepotisme, fundamentalisme agama, infiltrasi ideologi pemecah bangsa, penghancuran lingkungan dan sebagainya. Ayo, kita bersatu!

 

Referensi:

https://news.detik.com/internasional/d-3569372/di-konferensi-pbb-israel-dikecam-terkait-penutupan-masjid-al-aqsa

https://www.merdeka.com/dunia/umat-muslim-dan-kristen-bersatu-bela-masjid-al-aqsa.html

Gary M. Burge, Palestina Milik Siapa? Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2012.

Illan Pappe, Pembersihan Etnis Palestina, Jakarta, Elex Media Komputindo, 2009.

Haru Melihat Muslim dan Kristen Di Palestina Bersatu Mempertahankan Masjid Al-Aqsa dari Keganasan Israel | admin | 4.5